Setahun Beroperasi, Whoosh Angkut 6 Juta Penumpang

Insi Nantika Jelita
23/10/2024 11:31
Setahun Beroperasi, Whoosh Angkut 6 Juta Penumpang
Woosh(Dok. KCIC)

 

CORPORATE Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa mengungkapkan kereta cepat Whoosh yang telah beroperasi satu tahun telah melayani 6 juta penumpang hingga Oktober 2024. Jumlah tersebut bertambah signifikan dibandingkan capaian di tahun lalu yang mengangkut 1,1 juta penumpang. 

Eva menyampaikan penumpang harian Whoosh terus mengalami peningkatan. Dari awalnya 9 ribu penumpang per hari di Oktober 2023, meningkat lebih dari 100% menjadi 18 hingga 22 ribu penumpang per Oktober 2024. Puncaknya terjadi pada 5 Juli 2024, yang mana Whoosh melayani 24.132 penumpang per hari. Jumlah ini tercatat meningkat 12% dibanding puncak di tahun lalu, tepatnya 19 November 2023 yang mengangkut 21.537 penumpang per hari. 

"Volume penumpang Whoosh telah mencapai 6 juta orang. Angka ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan transportasi kereta cepat dengan teknologi modern," ungkap Eva dalam keterangan resmi, Rabu (23/10).

Eva menjelaskan berbagai inovasi dilakukan pihaknya untuk mendongkrak jumlah penumpang. Di Awal beroperasi transaksi tiket Whoosh hanya dapat dilakukan di loket, mesin tiket, website, dan aplikasi Whoosh. Kini transaksi tiket juga dapat dilakukan melalui berbagai aplikasi seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking. Dalam waktu dekat transaksi juga akan dapat dilakukan melalui agen perjalanan wisata.

Untuk pengguna rutin KCIC juga diterbitkan kartu langganan Whoosh atau Frequent Whooser Card yang dapat dibeli di Stasiun Halim, Padalarang dan Tegalluar Summarecon. Hingga saat ini terdapat sekitar 1.900 kartu yang telah terjual.

"KCIC telah berinovasi dengan menghadirkan layanan ubah jadwal dan pembatalan secara online. Uang pembatalan juga kini akan langsung dikembalikan di hari yang sama," kata Eva.

Untuk mempermudah mobilitas masyarakat menuju stasiun Whoosh, KCIC berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk meningkatkan integrasi antar moda dan penambahan aksesibilitas yang lebih luas bagi penumpang. Eva menyebut Stasiun Halim yang sebelumnya terintegrasi dengan 
kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek),
kini sudah dilengkapi berbagai moda lainnya seperti Bus Transjakarta, Shuttle tujuan bandara Halim dan Soekarno Hatta, serta area khusus layanan taksi dan kendaraan online.

Di Stasiun Padalarang, lanjut Eva, Whoosh telah terintegrasi dengan Stasiun KAI untuk kereta api feeder Kereta Cepat dan commuter line Bandung Raya. Saat ini telah tersedia juga Bus Trans Metro Pasundan menuju Alun-Alun Bandung, serta shuttle gratis menuju kawasan Kota Baru Parahyangan. Pengguna kendaraan pribadi dapat menggunakan exit tol Padaleunyi KM 121 yang terhubung dengan jl. Panaris. Sementara, di Stasiun Tegalluar Summarecon saat ini masyarakat dapat menggunakan bus Damri menuju kota Bandung dan shuttle gratis menuju kawasan Summarecon Bandung.

Eva menambahkan selama satu tahun Whoosh beroperasi, pelayanan kepada penumpang prioritas khususnya disabilitas terus ditingkatkan. Tercatat sekitar 10.500 penumpang prioritas telah menggunakan Whoosh. Di stasiun terdapat penyediaan fasilitas khusus seperti jalur landai, elevator, toilet khusus, serta layanan pendampingan bagi penyandang disabilitas.

"KCIC menerapkan berbagai inisiatif untuk memastikan aksesibilitas dan kenyamanan bagi semua penumpang prioritas," pungkas Eva.  (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya