Sistem Pembayaran Bertahap Bantu Pelaku Usaha Kelola Transaksi Impor

MENGHADAPI tantangan dalam bisnis impor bisa terasa seperti perjalanan yang penuh dengan ketidakpastian dan risiko. Banyak pengusaha yang merasakan betapa sulitnya mengelola transaksi impor, dari masalah biaya pengiriman yang tinggi hingga kekhawatiran tentang keamanan dana.

Saptarini selaku Manager Operasional Fasdana, perusahaan yang memiliki layanan kebutuhan impor, mengaku banyak mendapatkan cerita dari pelaku usaha terkait kesulitan dalam proses impor tersebut. "Mereka adalah orang-orang yang bekerja keras, memiliki mimpi besar, tetapi sering terhambat oleh risiko dan ketidakpastian yang ada," ujar Saptarini, di Jakarta, Kamis (10/10).

Karena itu, lanjut dia, perlu solusi sistem pembayaran bertahap untuk pembelanjaan yang memungkinkan pelaku usaha mengelola arus kas dengan lebih baik. "Fasdana hadir dengan solusi sistem pembayaran bertahap agar pelaku usaha tenang dan fokus mengembangkan bisnis tanpa harus memikirkan beban finansial yang besar di awal," jelasnya.

Baca juga : Akulaku Komit Penuhi Kewajiban Pihak Regulator

Selain itu, pihaknya menyadari betapa menakutkannya risiko kehilangan dana karena ketidakpastian dalam pengiriman barang. "Itulah mengapa Fasdana menawarkan jaminan dana kembali jika supplier tidak mengirimkan barang," tuturnya.

Adapun layanan yang disediakan untuk mendukung kebutuhan bisnis yakni layanan forwarding dari less container load (LCL) Fasdex ataupun full container load (FCL) Genco, dan transaksi remitansi juga oleh Fasremit.

"Untuk fitur unggulan, ada Paylater dengan DP 30%. Dengan pembayaran fleksibel yakni DP 30% di awal, dan sisanya, termasuk fee dan biaya lainnya dibayarkan setelah barang tiba di Indonesia," ucap Saptarini.

Baca juga : KoinWorks dan Wahyoo Kolaborasi Sediakan Layanan PayLater untuk UMKM Kuliner

Keunggulan lain Fasdana yakni sistem pembayaran bertahap, perlindungan dana yang memberikan rasa aman, transaksi aman dan terpercaya, layanan profesional, kecepatan proses approval 3-5 hari dan pengajuan berbasis teknologi yang terintegrasi.

"Kami ingin menjadi mitra yang tidak hanya menyediakan solusi, tetapi juga memberikan inspirasi dan keyakinan," tutup Saptarini. (Ant/N-2)