Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Pertamina Prioritas Akuisisi Panas Bumi

RO/E-3
05/10/2016 04:00
Pertamina Prioritas Akuisisi Panas Bumi
(ANTARA FOTO/Reno Esnir)

PT Pertamina (persero) layak mendapat prioritas mengajukan penawaran terhadap aset panas bumi yang akan dilepas Chevron Indonesia Company. Selain memiliki pengalaman mengelola wilayah kerja panas bumi (WKP) Salak dan Darajat, Pertamina juga memiliki anak usaha PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang telah mengoperasikan sejumlah lapangan panas bumi.
”PGE mengetahui secara pasti kondisi lapangan karena Chevron secara rutin melapor ke Pertamina dan PGE telah mengoperasikan lapangan panas bumi dengan baik selama lebih dari 30 tahun,” ujar Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia Abadi Purnomo dalam siaran pers di Jakarta, kemarin.
Menurut Abadi, WKP Salak dan Darajat merupakan milik Pertamina yang kemudian dioperasikan Chevron melalui joint operation contract (JOC) dan energy sales contract (ESC) pada 1984. Darajat memasok uap panas bumi ke pembangkit yang mampu menghasilkan listrik berkapasitas 270 megawatt (Mw). Sementara operasi Salak, salah satu operasi panas bumi terbesar di dunia dengan total kapasitas operasi mencapai 377 Mw.
Manajamen Pertamina menyatakan siap untuk mengambil alih aset panas bumi yang akan dilepas Chevron. “Pertamina siap dari sisi operasional maupun pendanaan,” kata Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam.
Pemerintah merekomendasikan BUMN untuk mengelola aset panas bumi itu.
“Kami tandaskan ke Chevron, pengambilalihan perusahaan ke yang baru itu minimal kualitasnya minimal sama, bisa diberikan ke BUMN,” kata Direktur Panas Bumi Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Yunus Saefulhak.
Selain Pertamin, saaat ini ada beberapa peminat serius di antaranya PLN, Medco Power, dan Star Energy. (RO/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya