Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
DUA nama sudah bersiap untuk bersaing 'menduduki kursi' Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI). Mereka ialah Hari Raharta Sudrajat, yang saat ini menjabat sebagai Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) REI dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) REI Banten, Soelaeman Soemawinata. Hari memasukkan berkas pendaftaran ke Tim Penjaringan Ketua Umum DPP REI yang diketuai Adri Istambul Lingga Gayo, Kamis (24/8). Sementara itu, Eman (panggilan akrab Soelaeman Soemawinata), memasukkan berkas pada Jumat (25/8). Hari merupakan pemimpin perusahaan properti keluarga yang sudah sangat dikenal di kawasan Jawa Barat, khususnya Bandung, yakni Margahayuland. Perusahaan tersebut beberapa waktu lalu dikenal sebagai pembangun spesialis perumahan sederhana. Namun, belakangan mereka lebih komersial.
Pria kelahiran Bandung tersebut pernah menjadi Ketua DPD REI Jawa Barat, Wakil Ketua Bidang Pembiayaan dan Perbankan DPP REI, dan Ketua Umum Pengda Persatuan Boling Indonesia (PBI). Hari, ketika menyerahkan berkas pendaftaran, mengaku mendapat dukungan dari 28 DPD dari 34 DPD di Tanah Air. Ia menyatakan siap menjadi penyambung lidah pengembang properti dengan pemerintah. "Kita bisa meyakinkan apa yang dikerjakan teman-teman itu bisa menumbuhkan multiplier effect bagi pembangunan. Apalagi pemerintah punya target sejuta rumah," ujar Hari. Ia menjanjikan akan melanjutkan program-program yang dicanangkan para pendahulunya dalam mendukung program-program pemerintah terhadap penyediaan perumahan bagi rakyat. Sementara itu, Eman merupakan kader REI sejak 1998. Saat ini dia ialah Komisaris PT Delta Mega Persada (Alam Sutera Group).
Alumnus Fakultas Planologi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan magister manajemen dari Prasetiya Mulya itu menjabat untuk kedua kalinya sebagai Ketua DPD Banten (periode 2016-2019), pada 6 Agustus lalu. Kepada wartawan, Eman menyatakan siap memimpin sekitar 3.000 perusahaan properti yang bernaung di bawah REI tanpa memandang mereka pengembang besar maupun pengembang kecil. Dia juga berjanji tidak akan membuat perbedaan dan sekat antara pengembang kecil di daerah dan pengembang besar nasional. "Fokus kerja saya adalah terkait pendanaan pengembang di daerah terutama pengembang RSh. Satu tahun pertama jangan sampai ada pengembang yang kreditnya macet di daerah, saya akan all out untuk masalah ini, " ujarnya melalui siaran persnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved