Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Dukung Hilirisasi dan EBT, Tripatra Kembangkan Solusi Kerekayasaan Inovatif

Media Indonesia
04/8/2023 22:24
Dukung Hilirisasi dan EBT, Tripatra Kembangkan Solusi Kerekayasaan Inovatif
President Director & CEO PT Tripatra Engineers and Constructors, Raymond Naldi Rasfuldi, memberikan paparan.(Dok.Tripatra)

PEMERINTAH terus mendorong keterlibatan semua pihak dalam mengejar target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025 dan 31% pada 2050. Sebab, peran aktif, sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan terkait sesuai perannya masing-masing menjadi salah hal penting dalam upaya percepatan target bauran EBT nasional.

Upaya tersebut bukan hal mustahil, karena Indonesia memiliki potensi EBT yang berlimpah mencapai 3.687 GW, terdiri dari potensi surya sebesar 3.294 GW, potensi hidro 95 GW, potensi bioenergi 57 GW, potensi bayu 155 GW, potensi panas bumi 23 GW, potensi laut 63 GW.

Di luar itu, terdapat potensi uranium 89.483 ton dan thorium 143.234 ton. Potensi tersebut sangat besar, tersebar, dan beragam di seluruh wilayah Indonesia.

Namun, hingga Semester I tahun 2023, total pemanfaatan EBT yang telah dilakukan baru sebesar 12,7 GW.  Jumlah tersebut bahkan masih belum mencapai 1% dari total potensi yang ada. Masih dibutuhkan upaya keras dan kolaborasi yang kuat untuk terus mendorong percepatan transisi energi tersebut.

Untuk mendukung upaya pemerintah tersebut, PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra), penyedia solusi berbasis rekayasa teknik terkemuka di Indonesia, melalui rekayasa pengembangan teknologi EBT.

"Engineering atau rekayasa merupakan kekuatan utama di balik inovasi dan perkembangan teknologi. Rekayasa yang menggabungkan keilmiahan dengan kreativitas dalam menciptakan solusi baru untuk berbagai tantangan dan mengembangkan teknologi yang meningkatkan kualitas hidup manusia, termasuk menghadirkan solusi untuk pengembangan teknologi EBT," ujar President Director & CEO - PT Tripatra Engineers and Constructors (TRIPATRA), Raymond Naldi Rasfuldi, dalam keterangan resmi, Jumat (4/8).

Raymond menambahkan Tripatra dengan mayoritas engineer berasal dari dalam negeri, telah berkontribusi dalam meningkatkan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) melalui pengembangan dan penghasilan ribuan engineer yang berkompeten dalam bidang rekayasa.

Hal tersebut dilakukan karena Tripatra menyadari bahwa sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten merupakan komponen yang sangat penting dalam menjalankan bisnis rekayasa.

Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Bambang Goeritno, menjelaskan dalam menghadapi pesatnya pembangunan nasional di berbagai sektor, terutama pada pengembangan sektor transisi energi EBT, tentunya tidak terlepas dari peran penting para insinyur atau engineer pada seluruh proses dari perencanaan dan desain hingga integrasi dan koordinasi.

"Oleh karena itu, semakin dibutuhkan engineer yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk memberikan solusi rekayasa inovatif yang dibutuhkan industri. Selain itu, penting juga bagi industri untuk mengoptimalkan engineer yang berkompeten dari dalam negeri sebagai upaya untuk terus meningkatkan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam berbagai proyek pembangunan di Indonesia,”  tandasnya. (E-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya