Transaksi LCT Hingga Juni Mencapai 3,2 Miliar Dolar, Malaysia Mendominasi

BANK Indonesia menyampaikan instrumen transaksi penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan, investasi, maupun sistem pembayaran atau Local Currency Transaction (LCT) terus menunjukkan perbaikan.

Hingga bulan Juni 2023, transaksi LCT sudah mencapai US$3,2 miliar, dibandingkan tahun lalu setahun penuh US$ 4,1 miliar. Sehingga diperkirakan transaksi LCT tahun ini akan jauh melampaui tahun 2022.

Dari negara bertransaksinya, didominasi oleh Malaysia sebesar US$1,2 miliar atau 38 persen. Kemudian dengan Jepang 23%, Thailand 20% dan terakhir Tiongkok, karena ekonomi Tiongkok juga sedang mengalami pelemahan.

Dikaitkan dengan pelaku transaksi, di bulan Juni sudah mencapai 2014 pengusaha, baik kecil maupun besar, dibandingkan dengan tahun 2022 yang baru 1741 pengusaha.

"Kami optimistis jumlah ini akan terus bertambah karena sosialisasi makin baik, intens," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, Selasa (25/7).

Sedangkan untuk kerja sama transaksi LCT dengan Korea Selatan, dia jelaskan belum dimulai, dan baru tanda tangan kesepakatan.

"Tinggal sekarang bagaimana implementasinya, penunjukan bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD), dan sosialisasi kepada para pelaku usaha," kata Destry.

Kemudian yang terkait term deposit valas devisa hasil ekspor (DHE), kumulatif pergerakan yang masuk ke Bank Indonesia sudah mencapai US$1,3 miliar, dengan temponya 1 bula, 3 bulan, dan 6 bulan pun.

"Memang mayoritas masih masuk di term 1 bulan karena perputaran yang cepat. Outstandingnya ada di US$443 juta. Namun tren menunjukkan mulai ada yang masuk di 6 bulan. Kumulatif mencapai US$1,3 miliar," kata Destry. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Gana Buana