Panduan Memanfaatkan KTA untuk Bisnis

14/7/2016 13:30
Panduan Memanfaatkan KTA untuk Bisnis
(Ist)

PASTI di antara Anda banyak yang memiliki jiwa bisnis. Pasti tiap orang tak ada yang ingin seumur hidup mengabdi untuk perusahaan orang lain alias menjadi karyawan seumur hidup. Lalu, pikiran pasti akan terbentur pada membuka usaha atau membangun bisnis. Pertanyaannya, dari mana modal itu berasal ?

Petrus Andre, Financial Content Manager situs jasa keuangan di Jakarta, mengatakan, memaksimalkan yang ada dalam diri. Maksudnya memakai segala daya yang Anda punya, termasuk modal berapa pun yang Anda miliki. Cuma, lagi-lagi masalahnya, seorang karyawan sering tidak bisa menabung, tapi justru mencicil utang bulan sebelumnya saat tanggal tua melanda.

Sedang memanfaatkan yang ada di luar diri Anda juga bisa berarti meminjam modal untuk keperluan usaha atau bisnis. Ada banyak cara, salah satunya lewat investor. Tapi investor pasti juga perlu tahu jejak rekam kita. Tapi, kalau pemula ?

“Karena itu, bagi banyak orang yang termasuk pemula, sebagian besar memilih alternatif pinjaman dana tunai tanpa jaminan untuk mengumpulkan modal usaha,” tambah Andre di Jakarta.

Sebenarnya bukan tanpa risiko, sebab meski tanpa jaminan tertentu, KTA cukup memiliki konsekuensi serius juga, seperti bunga yang relatif lebih tinggi dan waktu pembayaran yang relatif singkat. Produk KTA dari bank QNB cukup populer di masyarakat bagi yang ingin mendapatkan dana cepat dengan persyaratan cukup mudah.

Bank ANZ menyediakan pinjaman dengan jangka waktu pengembalian yang cukup lama. Bila Anda tertarik untuk mengajukan pinjaman dengan tenor panjang, pinjaman tanpa jaminan bank ANZ bisa dijadikan pilihan.

Lalu, Bagaimana Memulai Bisnis?

Di sini akan diulas tahapan-tahapan yang dapat membantu Anda untuk mengambil keputusan penting sebelum memulai bisnis dengan modal KTA.

Berikut tahapan-tahapan yang bisa jadi perhatian :

1. Perhatikan kekinian tren bisnis yang berkembang

Memperhatikan tren bukan berarti Anda latah. Tapi untuk mempertajam core product yang ingin Anda bisniskan. Anda bisa mengukur tren dari jenisnya, misalkan yang termasuk long lasting seperti fashion, kuliner, dan sebagainya. Misalnya fashion, tren saat ini adalah menggunakan jalur online, warna-warna yang pastel, atau lebih kekhususan bahan atau content kata-kata tentang sesuatu yang sedang digandrungi banyak orang. seperti travelling.

Atau Anda juga bisa memperhatikan tren tergantungan pada waktu tertentu atau bisnis musiman. Seperti yang berhubungan dengan musim pernikahan, anak-anak masuk sekolah, dan lain-lain.

2. Buatlah mind map bisnis versi Anda

Apa itu mind map? Alur berpikir. Jadi, setelah menentukan core product yang akan dijadikan bisnis, Anda wajib membuat alur peta berpikirnya. Seperti menjawab pertanyaan dasar (what, who, when, why, dan how).

Apa yang jadi andalan Anda? Siapa segmen pasarnya? Kapan waktu yang tepat untuk meluncurkannya dan kapan harus selalu berinovasi? Kenapa itu menjadi penting? Dan bagaimana Anda memulai dan me-maintain hal tersebut?

“Buat juga SWOT (strength, weakness, opportunity, dan threat). Anda bisa mencari ke berbagai sumber tentang hal ini. Intinya Anda akan tahu kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan tantangan yang akan Anda hadapi,” ucap Andre.

Mind map yang terarah akan memudahkan Anda membuat perkiraan modal kembali serta alur pemasukan dan pengeluaran. Dengan demikian Anda bisa memperkirakan bila mengambil KTA, berapa lama Anda akan mencicil dan mencapai BEP (break event point).

3. Minim ada dana di luar KTA

Ini juga penting. Jangan terlalu menggantungkan harapan pada KTA dengan kantong nol sama sekali. Minimal Anda memiliki dana cadangan di rekening untuk membayar selama beberapa periode, semisal untuk 2-3 bulan pertama. Dengn demikian Anda sedikit tenang untuk bisa mengatur strategi pembayaran saat awal bisnis Anda dimulai.

4. Cobalah untuk tegas pada diri sendiri

Tegas pada orang lain mungkin gampang, tapi untuk menjadi reminder bagi diri sendiri, tak semua orang mampu. Tapi demi keberlanjutan nama baik dan bisnis yang Anda bangun, Anda harus mampu!

Selalu mengusahakan untuk disiplin membayar cicilan tepat waktu setiap bulan. Bila Anda tiba-tiba mangkir, risiko terkena penalti dengan nominal yang tinggi juga reputasi yang tak sedap akan terus menempel dari Bank Indonesia. Jangan sampai ini terjadi. Sebagai informasi, biasanya bank mengaplikasikan prinsip 5C saat memutuskan mengucurkan dananya, yaitu character (integritas), capacity (arus kas untuk membayar utang), capital (kekayaan pokok), collateral (aset), and conditions (keseluruhan usaha).

“Jangan lupa, usahakan juga Anda sudah siap-siap untuk kemungkinan terburuk, seperti modal tak kembali sesuai perkiraan atau malah bangkrut. Bukan menakut-nakuti, tapi Anda harus sedia payung sebelum hujan atau mempersiapkan kemungkinan terburuk," lanjut Andre sembari tersenyum.

Sekarang, semoga Anda sudah ada bayangan untuk memulai bisnis bidang apa dan dari mana modalnya. Manfaatkan KTA boleh juga, asal pakai terus empat hal di atas sebagai panduan. Selamat berwirausaha.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya