Jumat 27 Januari 2023, 13:23 WIB

UMKM Jadi Juru Selamat Ekonomi, Perbankan Siap Sokong

mediaindonesia.com | Ekonomi
UMKM Jadi Juru Selamat Ekonomi, Perbankan Siap Sokong

Dok.Bank Sampoerna
Seorang pedagang sedang mencatat transaksi di tokonya.

 

PELAKU Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dinilai terus menjadi juru selamat dalam menghadapi situasi krisis, termasuk dalam menghadapi resesi global. Dengan karakternya yang mudah beradaptasi dan didukung dengan program pendampingan dan pembiayaan multipihak, UMKM bakal mempertahankan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, menjaga daya beli, dan menyerap tenaga kerja dalam negeri.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, resesi ekonomi global memiliki dampak yang kecil terhadap ekonomi nasional. Pasalnya, kontribusi ekspor untuk ekonomi Indonesia relatif kecil. Kondisi ini menyebabkan ekonomi Indonesia tahun ini tetap akan bertumbuh, terutama didukung oleh UMKM.

Namun, UMKM membutuhkan pendampingan terintegrasi, terkait beberapa tantangan yang dihadapi saat ini, seperti keberpihakan pada pembiayaan murah untuk usaha mikro, proteksi pasar dalam negeri terhadap produk impor, dan digitalisasi.

"UMKM itu kan kontribusi PDB-nya 60%. Serapan tenaga kerjanya 97%. Kemudian dari pasar domestik, kita punya 190 juta usia produktif di Indonesia. Artinya butuh makan, minum, kebutuhan dasar, pendidikan, dan layanan digital. Jadi pasar Indonesia masih terus berkembang dan UMKM akan terus mengulang sejarah baik di masa krisis, selalu jadi juru selamat," ujar dia, di Jakarta, Selasa (25/1).

Bhima menjelaskan, UMKM membutuhkan pembiayaan murah karena gap pembiayaan di UMKM masih cukup lebar termasuk sektor mikro. Usaha mikro membutuhkan dukungan program pembiayaan tidak hanya melalui KUR, melainkan juga program-program pemerintah dan lembaga keuangan lainnya dengan suku bunga yang relatif lebih murah.

Di pihak lain, UMKM membutuhkan perlindungan pasar, terutama dari gempuran barang-barang impor yang murah dan menyasar segmen produk yang sama dengan UMKM. Gempuran produk impor tersebut dapat mengancam keberlangsungan usaha UMKM, dari produsen atau manufaktur skala rumah tangga menjadi UMKM jasa perdagangan.

"Dari sisi kebijakan, perlu ada kepastian soal pelaksanaan 40% pengadaan barang dan jasa pusat dan daerah dengan menggunakan produk UMKM. Mereka jangan sampai berubah menjadi UMKM jasa. Artinya reseller, droshipper. Ini serapan tenaga kerjanya tidak maksimal," tegasnya.

Secara terpisah, Chief of SME, Funding, FI, and Network Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) Adji Anggono mengatakan, pelaku UMKM akan merespons secara maksimal kondisi pasar yang berubah saat ini.

Pelaku UMKM yang memiliki karakter kreatif, adaptif, dan ulet bakal mengisi peluang yang tercipta akibat pandemi dan pembatasan aktivitas masyarakat yang telah berakhir. Dengan mudah, pelaku UMKM akan menghasilkan produk, jasa, dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini.

"Sebagai bank yang sejak awal berada di sektor UMKM, kami memiliki pengalaman yang unik dengan pelaku UMKM di masa sulit seperti pandemi. Karakteristik UMKM yang ulet dan kreatif akan sangat mempengaruhi pertumbuhan UMKM, apalagi dengan adanya dukungan regulator yang luar biasa. Kami yakin di 2023 ini, UMKM akan bertumbuh semakin kuat dan berkontribusi memacu pertumbuhan ekonomi dalam negeri,” katanya.

Adji menambahkan, perbankan siap mendukung langkah ekspansi bisnis UMKM tahun ini. Bank Sampoerna berkomitmen memberikan pinjaman pada UMKM secara langsung maupun tidak langsung melalui mitra perusahaan fintech, perusahaan multifinance, koperasi, perusahaan peer-to-peer lending dan institusi lainnya.

Bank Sampoerna juga memiliki  platform digital PDaja.com yang membantu para pelaku UMKM untuk memperoleh pendanaan secara cepat dan fleksibel melalui pengajuan secara daring.

“Kami sangat terbuka untuk menjalin komunikasi intens dengan pelaku UMKM. Banyak UMKM yang memiliki pinjaman di tahun 2020 hingga 2022 yang mengalami kesulitan sehingga perlu dilakukan restrukturisasi. Di  2023 tentunya, kami akan tetap fleksibel dalam memenuhi kebutuhan UMKM, termasuk dalam hal restukturisasi ataupun penyediaan dana tambahan yang diperlukan untuk ekspansi usaha lebih lanjut,” katanya.

Terkait digitalisasi, Bhima mengatakan, banyak UMKM yang literasi digitalnya masih rendah, serta akses digital dan coverage internet masih terbatas.

Riset membuktikan bahwa hanya 1% UMKM atau rumah tangga miskin menggunakan internet untuk meningkatkan pendapatan. Dengan demikian, banyak UMKM belum masuk dalam rantai pasok digital.

Adji menegaskan, pihaknya juga berusaha memfasilitasi UMKM untuk dapat memasuki ekosistem pembayaran digital. Bank Sampoerna menyediakan Sampoerna Mobile Merchant yang dapat diunduh oleh pengusaha UMKM untuk dapat menerima pembayaran menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Bank Sampoerna juga mendukung berbagai mitra perusahaan payment gateway (gerbang pembayaran) dalam menyediakan mekanisme pembayan yang lebih beragam.

Sepanjang 2022, sektor UMKM menjadi sektor primadona atas kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. Kementerian Bidang Perekonomian mencatat UMKM memiliki kontribusi terhadap PDB mencapai 60,5% dan penyerapan tenaga kerja mencapai 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional. Tahun ini, pemerintah pun juga memiliki misi yang ambisius, yakni menargetkan 30 juta UMKM di Indonesia masuk ke dalam platform digital.(E-3)

Baca Juga

Dok. WOM Finance

Industri Otomotif Makin Bergeliat, WOM Finance Cetak Laba Rp197,60 Miliar

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Jumat 31 Maret 2023, 03:15 WIB
kinerja tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan yang diperoleh dari produk multiguna jasa MotorKu dan MobilKu serta pembiayaan motor...
Dok. SAF

Jadi Direktur Eksekutif SAF, Arif Abdullah Ditantang Tingkatkan Permodalan UMKM

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Jumat 31 Maret 2023, 02:51 WIB
"SAF akan berkomitmen untuk meningkatkan usaha masyarakat bawah dengan memberikan bantuan permodalan usaha secara...
Dok MI

Gugatan Selesai, Bos Maswindo Kembali Jalankan Operasional Perusahaan

👤Mediaindonesia.com 🕔Jumat 31 Maret 2023, 01:18 WIB
Menghadapi beberapa masalah itu hingga awal 2023, ia mengaku telah melakukan sejumlah langkah untuk memenuhi tuntutan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya