Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono mengatakan bahwa sektor pertanian mampu mencatatkan berbagai capaian positif pada tahun 2022. Hal ini dikatakan akan menjadi modal bagi Indonesia untuk bertahan di tahun 2023 yang penuh dengan tantangan.
“Capaian positif di 2022 menjadi modal baik bagi kami melanjutkan sektor pertanian. Tahun 2023 memang akan sulit diprediksi mengingat ancaman krisis dunia dan cuaca ekstrem, tapi kita optimis dan bekerja lebih keras lagi,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Minggu (1/1).
Perlu diketahui, beberapa capaian yang diraih sektor pertanian pada 2022, di antaranya Nilai Tukar Petani (NTP) November 2022 tercatat mencapai 107,81. Nilai NTP ini bahkan menyentuh 109,29 pada Maret 2022.
Selanjutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional November 2022 mencapai 107,25, bahkan pada bulan Maret 2022 mencapai angka tertinggi 109,25.
Lebih lanjut, tren ekspor komoditas pertanian mencapai periode yang mengesankan dalam tiga tahun terakhir. Bahkan periode Januari-Oktober 2022 telah mencapai Rp550,11 triliun atau naik Meningkat 7,9% dibandingkan periode sama 2021.
Selain itu, pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian pada 2022, mencapai Rp103,92 triliun atau 115,46% dari target Rp90 triliun. Jumlah debitur pun melonjak hingga 2,521 juta Debitur.
"Khusus Nataru dan hari besar keagamaan sepanjang 2022, stok pangan nasional tetap cukup dan harga terjaga stabil," kata Kasdi.
Terakhir, menurutnya prestasi yang paling membanggakan pada tahun 2022 ialah pengakuan Swasembada Beras dan resilensi pertanian yang diberikan IRRI bertepatan pada HUT RI. FAO atau Badan Pangan Dunia juga mengakui Ketahanan Pangan Indonesia sangat baik di tengah desakan pandemi covid-19. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved