Hingga Mei, AP II Telah Layani 21,2 Juta Penumpang Pesawat

PT Angkasa Pura II atau AP II yang mengelola 20 bandara di Indonesia, mencatat dari 1 Januari hingga 31 Mei 2022 jumlah pergerakan penumpang mencapai 21,20 juta orang.

Jumlah itu tumbuh 64% dibandingkan dengan realisasi 2019. Ini disampaikan President Director AP II Muhammad Awaluddin saat bertemu Regional Vice President Asia-Pacific International Air Transport Association (IATA) Philip Goh, Rabu (8/6).

“Seluruh sumber daya bandara AP II siap menyambut peningkatan lalu lintas penerbangan baik itu rute domestik maupun internasional," kata Awaluddin dalam siaran pers, Kamis (9/6).

Pergerakan penumpang Januari - Mei 2022 ini dilaporkan lebih tinggi 71,5% dibandingkan dengan Januari - Mei 2021 atau naik 2,96% dibandingkan dengan Januari - Mei 2020.

Lebih lanjut, Awaluddin menyampaikan kepada IATA bahwa seluruh bandara AP II telah melakukan berbagai penyesuaian operasional untuk mengakomodir permintaan penerbangan pada periode pemulihan ini.

Di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, telah kembali membuka rute-rute internasional setelah sempat ditutup hampir dua tahun karena dampak pandemi covid-19.

"Kami menyiapkan seluruh fasilitas termasuk memastikan ketersediaan slot time penerbangan yang dibutuhkan maskapai,” ujarnya.

Sementara itu, Regional Vice President Asia-Pacific IATA Philip Goh menuturkan pemulihan sektor penerbangan hingga menyamai kondisi sebelum adanya pandemi covid-19 diharapkan tercapai pada 2024 - 2025.

“Penerbangan di Eropa tumbuh dan diperkirakan akan pulih pada 2024, sementara di kawasan Asia Pasifik diperkirakan pada 2025,” terangnya.

IATA sendiri menaungi 290 maskapai di seluruh dunia. Philip menambahkan, bergeliatnya lalu lintas penerbangan internasional di Indonesia akan turut mendukung pemulihan sektor penerbangan global.

Berdasarkan data terbaru yang dirilis IATA, pada Februari 2022 kawasan Amerika Utara meraih pangsa pasar penerbangan global terbesar dengan porsi mencapai 32,7%, diikuti Asia Pasifik dengan 27,6% pangsa pasar, lalu Eropa sebesar 24,9%, Amerika Latin sebesar 6,5%, Timur Tengah sebesar 6,5% dan Afrika sebesar 1,9%. (OL-12)