Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
ADA lima tantangan terbesar dalam pengembangan era digital di Indonesia, yakni masalah cyber security, ketatnya persaingan, pembangunan sumber daya manusia, ketersediaan akses internet yang mumpuni serta regulasi yang belum mengikuti perkembangan zaman. Namun pengamat birokrasi dari Indonesian Bureaucracy and Service Watch (IBSW), Nova Andika, optimistis Indonesia telah berada di jalan yang tepat untuk menjawab tantangan itu dengan efektif.
Salah satunya, kata Nova, karena upaya pemerintah dan pihak swasta untuk menciptakan ekosistem digital talent di Indonesia. Selain itu juga tak lepas dari peran Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Menurut Nova, KSP sudah melakukan banyak hal nyata berkaitan dengan itu.
Baca juga: Digitalisasi Era Jokowi Dinilai Ampuh Menggerakkan Ekonomi
“Misalnya, beliau menginisiasi program pengembangan yang menargetkan 100 ribu talenta digital di Indonesia melalui pendidikan vokasi. Upaya sungguh-sungguh itu kini sudah memunculkan terbentuknya sekitar 60 ribu talenta digital. Itu harus kita apresiasi bersama karena benar-benar efektif, dengan melibatkan peran swasta secara penuh,” kata Nova dalam keterangan persnya, Rabu (11/5).
Nova menunjukkan bukti kesungguhan pemerintah tersebut yakni antara lain dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Huawei Indonesia pada Oktober 2020 silam. Salah satu isinya berkaitan dengan pengembangan 100 ribu talenta digital di Indonesia.
“Saat itu Moeldoko mengingatkan pentingnya kerja sama pemerintah dengan pihak swasta, seperti Huawei Indonesia, mengingat kebutuhan Indonesia hingga 2030 akan sekitar sembilan juta SDM mumpuni yang menguasai teknologi digital terdepan,” kata Nova.
Kerja sama dengan Huawei pun menurut Nova benar-benar tepat, mengingat perusahaan swasta tersebut bersama the ASEAN Foundation telah membentuk ASEAN Academy Indonesia yang aktif menggelar berbagai pelatihan, seminar, studi banding, sertifikasi, hingga kompetisi yang dirancang memperkaya wawasan, memperdalam pemahaman, serta meningkatkan penguasaan terhadap teknologi-teknologi terdepan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, KSP Moeldoko menindaklanjuti MoU dengan Huawei tersebut dengan, antara lain, melakukan kunjungan ke Kantor Pusat Huawei Indonesia di Jakarta. Dalam kunjungan tersebut, Moeldoko Kembali mengingatkan bahwa pemerintah Presiden Joko Widodo sangat mengapresiasi kerja sama pihak swasta yang turut mendukung terbentuknya ekosistem digital di Indonesia. “Oleh karenanya, pemerintah juga terus mendorong inovasi lain dari pihak swasta, terutama dalam membentuk talenta-talenta digital di Indonesia," kata dia.
Sementara Direktur Strategi ICT dan Bisnis Huawei,Mohamad Rosidi, menyatakan apresiasi dan terima kasih pihaknya kepada pemerintah yang membuka peluang bagi pihaknya sebagai dunia swasta untuk berperan serta dalam upaya meraih cita-cita bangsa. Ucapan itu terutama ditujukannya kepada KSP Moeldoko yang dinilainya terus membuka peluang swasta untuk lebih pro-aktif.
"Kami sangat mengapresiasi bimbingan dan nasihat dari Bapak Moeldoko kepada kami untuk mendukung transformasi digital di Indonesia. Kami terus berkomitmen untuk menciptakan link and match antara lulusan vokasi dengan industri kerja," kata Mohamad Rosidi. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved