Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kerja Sama di Kilang Tuban Dinilai Strategis

02/6/2016 05:50
Kerja Sama di Kilang Tuban Dinilai Strategis
(ANTARA /HAFIDZ MUBARAK A)

KERJA sama PT Pertamina (persero) dan OJSC Rosneft Oil Company asal Rusia dinilai sebagai langkah strategis.

Kerja sama pembangunan kilang Tuban di Jawa Timur itu juga mencakup pengembangan sektor hulu yang akan memperkuat cadangan energi nasional.

"Apabila Pertamina bisa mendapatkan peluang yang memperkuat bisnis melalui trade-off, saya kira itu sangat bagus," komentar Direktur Indonesia Petroleum Association (IPA) Sammy Hamzah di Jakarta, Rabu (1/6).

Pertamina berpotensi mendapat tambahan produksi minyak 35 ribu barel per hari (bph) dan cadangan sebesar 200 juta barel dari kerja sama dengan Rosneft sebagai bagian kesepakatan proyek pembangunan kilang Tuban yang ditandatangani pekan lalu.

Pertamina membidik dua blok yang akan menjadi sumber minyak mentah baru dari hasil kerja sama itu.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Petrokimia Ahmad Widjaja menambahkan, proyek pembangunan kilang Tuban dengan menggandeng Rosneft merupakan sebuah keputusan yang baik, karena semata-mata tidak selalu bermitra dengan Timur Tengah.

"Keputusan ini harus dipastikan sebuah keputusan politik dan menghasilkan komersialisasi buat industri di masa depan. Agar industri hulu ke industri hilir benar-benar mendapat bahan baku yang bisa mengurangi impor," ujarnya.

Selain memproduksi BBM dalam bentuk bensin dan solar yang mencapai 75%-80%, kilang Tuban juga akan memproduksi bahan baku petrokimia sebesar 20%-25% dari total kapasitas kilang 320 ribu barel per hari.

Pertamina menargetkan studi pembentukan perusahaan patungan (joint venture) dengan Rosneft untuk membangun kilang Tuban bisa tuntas pada tahun ini.

"Time frame-nya 2022 selesai.

Namun, Presiden Joko Widodo dan Presiden Rusia sudah melakukan pembicaraan untuk percepatan pembangunan.

Kami sepakat ingin percepat pada 2021 sudah on stream," kata Direktur Utama Pertamina Dwi Sutjipto. (Jaz/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya