Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

PT Pos Kembangkan Bisnis Kargo Khusus

26/5/2016 05:30
PT Pos Kembangkan Bisnis Kargo Khusus
(Istimewa)

PT Pos Indonesia (persero) mengembangkan bisnis perseroan dengan menerima pengiriman kargo khusus (special cargo) yang terbatas pada komoditas barang berbahaya (dangerous goods) dan barang berharga (valuable goods) untuk penerbangan domestik dan internasional. Selama ini BUMN itu hanya mendistribusikan kargo biasa (general cargo).

Direktur Surat dan Paket Pos Indonesia Agus F Handoyo menargetkan sebanyak 50 transaksi pengiriman kargo khusus yang terbatas pada komoditas barang berbahaya dan barang berharga di lima titik untuk periode tiga bulan.

“Layanan pengiriman special cargo yang terbatas pada komoditas barang berbahaya dan barang berharga akan bekerja sama dengan PT Garuda Indonesia Tbk,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima Media Indobnesia, Rabu (25/5).

Selain itu, layanan baru ini akan diimplementasikan pada lima kota, yakni Jakarta, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar, mulai awal Juni mendatang. Pada perkembangannya fasilitas tersebut akan diperluas hingga 30 kota di Indonesia sampai akhir 2016.

Kemitraan kedua BUMN itu meliputi aspek penerimaan, pemeriksaan, pengawasan, dan pengangkutan dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Sementara itu, pengemasan, pengiriman, penyerahan, dan pendokumentasian menjadi tanggung jawab Pos Indonesia.

Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi W Setijono menuturkan Garuda Indonesia wajib memberikan perlakuan khusus kepada kiriman Pos Indonesia baik kiriman domestik maupun kiriman internasional yang masuk ke klasifikasi special cargo dengan tetap merujuk kepada aturan IATA.

Kerja sama Pos Indonesia dan Garuda Indonesia, kata dia, bertujuan untuk memanfaatkan kelebihan masing-masing sehingga meningkatkan kinerja perseroan dan pendapatan negara.

“Pada akhirnya sinergi BUMN ini bisa menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Kedua perusahaan BUMN itu berharap sinergi ini saling menguntungkan. (Arv/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya