Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menawarkan dua skema penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Hongaria. Skema tersebut yakni Government to Government (G to G) dan Government to Private (G to P)
Menurutnya, penawawan skema itu bukan berarti tidak percaya penuh kepada agensi atau perusahaan dengan skema P to P. Tetapi dengan adanya skema G to G atau G to P maka akan membuat posisi PMI benar-benar terlindungi karena negara terlibat didalam proses penempatan. Hal itu ia katakan saat menerima kunjungan dari Duta Besar Hongaria untuk Indonesia, HE Ms. Lilla Karsay, di kantor BP2MI, Selasa (8/2).
Baca juga: 169 Ribu Pekerja Migran Cari Devisa di Tengah Pandemi
"Dengan besarnya peluang kerja di Hungaria kami menawarkan yaitu kalau selama ini penempatan bekerja di Hungaria melalui Private to Private (P to P) maka dua skema yang kami tawarkan adalah Government to Government (G to G) dan Government to Private (G to P)," ujar Benny.
"Jika setuju atas nama pemerintah Hongaria untuk skema G to G dan G to P, kami akan membicarakannya dengan kementerian yang memiliki wewenang untuk itu dan mungkin nanti akan ada penandatanganan MoU antara Indonesia dan Hungaria."
Ia juga menyampaikan bahwa saat ini Indonesia telah memiliki Undang-Undang baru yang mengatur tentang perlindungan dan penempatan kepada para pekerja Indonesia yang bekerja di luar negeri.
"Kami sangat serius dalam memberikan perlindungan karena kami tidak ingin warga Indonesia berangkat ke luar negeri secara ilegal dan adanya praktek-praktek perdagangan manusia," ungkap Benny.
Untuk itu, sambungnya, negara selalu mempersiapkan PMI yang bekerja termasuk di Hongaria adalah orang-orang yang memiliki kompetensi dan harus mengikuti pelatihan sesuai dengan UU yang berlaku. "Ketika mereka berada di negara tempat bekerja, mereka harus bersikap baik dan menjadikan negara itu sebagai negara kedua bagi mereka," pungkasnya.
Pada kesempatan sama, Dubes Hongaria HE Ms. Lilla Karsay menyampaikan, tahun lalu telah datang beberapa ratus orang warga Indonesia ke negaranya dan bekerja di industri pabrik. Melihat perkembangan tersebut, pemerintah Hongaria meluncurkan program khusus untuk menerima lebih banyak warga negara Indonesia.
"Ada beberapa kantor industri yang akan dibuka khusunya untuk pekerja warga negara Indonesia dan menargetkan di tahun ini bisa menempatkan 1.500 pekerja," ujarnya saat menanggapi pembicaraan Benny.
Setelah pertemuan, Kepala BP2MI mengajak Dubes Hongaria tersebut berkeliling untuk melihat suasana dan fasilitas yang ada di gedung BP2MI, termasuk ruang Command Center. "Saya sangat terkesan dengan kantor ini dan menurut saya tempat ini jauh lebih baik untuk mengadakan sebuah meeting dan hebat sekali melihat bagaimana anda menangani perihal ini," ucap Lilla.
Ia menyampaikan terima kasih atas penyambutan yang hangat, dan menurutnya topik untuk melindungi pekerja imigran adalah hal yang penting. "Maka kami sangat senang Indonesia telah mengundang kami dan membahas topik penting ini, dan kami juga sangat menanti untuk menerima lebih banyak lagi pekerja migran Indonesia. Menurut saya, dari sisi Pemerintah Indonesia mempunyai wawasan mengenai siapa saja yang bekerja di luar negeri dan semua hak-hak yang mereka punya, jika seandainya dibutuhkan," pungkasnya. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved