Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Gerakan Hemat Energi Sasar 20 Kota

Basuki Eka Purnama
15/5/2016 18:02
Gerakan Hemat Energi Sasar 20 Kota
(ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan, gerakan nasional penghematan energi menyasar 20 kota besar di 11 provinsi.

"Ke-20 kota besar tersebut merupakan konsumen listrik terbesar," katanya dalam rilis, Minggu (15/5).

Kota-kota tersebut adalah Medan, Pekanbaru, Batam, Padang, Palembang, Lampung, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cilegon, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Sidoarjo, Surabaya, Denpasar, Makassar, dan Balikpapan.

Sudirman, Minggu (15/5), menggelar kampanye Gerakan Potong 10% di sepanjang Jalan MH Thamrin sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta.

Program Gerakan Potong 10% adalah upaya pemerintah mengampanyekan penghematan energi di semua konsumen minimal 10%.

"Gerakan ini sebagai sebuah aksi nasional. Target utama gerakan ini adalah penghematan konsumsi energi hingga 10%," kata Sudirman.

Untuk itu, lanjutnya, kampanyenya akan terus digaungkan antara lain melalui kegiatan pemberian label efisiensi energi, membentuk manajer dan auditor energi, dan penggunaan lampu hemat energi.

Selain itu, mengoptimalkan peran perusahaan jasa energi, menggerakan Penggerak Energi Tanah Air (PETA), dan mendorong efisiensi energi ke dalam kurikulum pendidikan dasar.

Menurut dia, konservasi energi lebih mudah dibandingkan memproduksi energi atau dengan kata lain menghemat satu kWh lebih mudah dibandingkan memproduksi satu kWh.

Ia mengatakan, menghemat 10% energi setara menekan pembangunan 3,5 GW PLTU.

Berdasarkan data PT PLN (Persero) pada 2014, total energi yang terjual adalah sekitar 200 TWh yang 93% atau 187,175 TWh dari energi tersebut berasal dari sektor rumah tangga, industri dan bisnis.

Sudirman juga mengatakan, pihaknya sudah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM tentang Energi Service Company (ESCO) yang merupakan kemitraan antara pemerintah dan industri serta komersial merealisasikan konservasi energi.

"Tidak ada kata terlambat memulai gerakan hemat energi, sehingga menjadi budaya dan gaya hidup demi pembangunan Indonesia yang lebih baik, bersih dan merata," ujarnya. (Ant/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik