Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DANA Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 dari 4,3% menjadi 3,9%. Pemangkasan perkiraan itu sejalan dengan dinamika covid-19 yang terjadi di Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir.
Namun dalam laporannya, ekonomi Indonesia diprediksi akan menguat pada 2022. Hal itu terlihat dari perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional yang naik dari semula 5,8% menjadi 5,9%. IMF mengelompokkan Indonesia ke dalam grup ASEAN-5 bersama dengan Filipina, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. IMF juga mengoreksi pertumbuhan ASEAN-5 dari sebelumnya di angka 4,9% menjadi 4,3%.
Sementara itu, ekonomi global diprediksi akan tumbuh 6,0% di 2021, tak mengalami perubahan dari perkiraan sebelumnya. Namun pada 2022, ekonomi global diprediksi akan tumbuh 4,9%, atau naik 0,5% dari perkiraan sebelumnya di angka 4,4%.
“Revisi ini mencerminkan perbedaan tingkat penting dalam perkembangan pandemi saat varian delta mengambil alih. Hampir 40% populasi di negara maju telah divaksinasi penuh, dibandingkan dengan 11% di negara berkembang ekonomi, dan sebagian kecil di negara berkembang berpenghasilan rendah,” ujar Kepala Ekonomi IMF Gita Gopinath dikutip dari laman resmi IMF, Rabu (28/7).
“Tingkat vaksinasi yang lebih cepat dari perkiraan dan kembali normal telah menyebabkan peningkatan, sementara kurangnya akses ke vaksin dan gelombang baru kasus covid-19 di beberapa negara, terutama India, telah menyebabkan penurunan peringkat,” sambungnya.
Menanggapi laporan tersebut, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menyatakan, kendati proyeksi ekonomi global masih solid, risiko dan ketidakpastian masih tinggi. Kehadiran varian delta yang sangat menular membayangi upaya pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi di banyak negara.
Namun, koreksi perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dilakukan oleh IMF masih sejalan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi oleh pemerintah. “Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari IMF untuk tahun 2021 yakni 3,9%, masih dalam rentang proyeksi Pemerintah pada 3,7% hingga 4,5%,” terang Febrio melalui siaran pers.
Indonesia, sambungnya, akan terus mengambil manfaat dari prospek ekonomi global yang masih kondusif, sembari terus mewaspadai risiko-risiko yang ada. Permintaan produk ekspor yang diperkirakan masih baik seiring solidnya outlook pertumbuhan global menjadi peluang untuk terus mendorong kinerja manufaktur di 2021.
Untuk itu, strategi Indonesia ke depan akan terus fokus pada upaya pengendalian pandemi, melindungi kesejahteraan masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, serta terus meningkatkan daya saing. Dengan adanya ancaman dari varian delta, Indonesia terus memperkuat kebijakan di sisi kesehatan dan perlindungan sosial.
Febrio bilang, Indonesia harus dapat belajar dari pengalaman berbagai negara dalam kurun waktu 1,5 tahun terjadinya pandemi, di mana pemulihan akan terjadi apabila diiringi dengan penanganan kesehatan yang tepat.
“Pandemi covid-19 memberikan ketidakpastian yang sangat tinggi terhadap ekonomi. Kita perlu sangat hati-hati dan terus menjaga disiplin pada protokol kesehatan. Kita juga belajar bahwa akselerasi vaksinasi menjadi salah satu kunci utama pengendalian kasus,” ujar Febrio. (E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved