LION Group menerima pesawat ATR 72-600 ke-50 yang merupakan bagian dari komitmen pembelian 100 pesawat buatan ATR, produsen asal Prancis.
Kedatangan pesawat ATR 72-600 disambut Presiden Lion Group Edward Sirait, Direktur Utama ATR Patrick de Castelbajac, duta besar Italia dan Prancis, serta mitra pembiayaan. "Ini adalah tonggak sejarah untuk Wings dan Lion Group," kata Edward di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, Lion Group mengawali bisnis penerbangan perintis dengan pesawat ATR 72-600 sejak 2009. Edward menyatakan pesawat ATR 72-600 akan dioperasikan Wings Air. Saat ini anak usaha penerbangan itu sudah mengope-rasikan 40 pesawat ATR.
"ATR 72-600 merupakan pesawat berteknologi maju dan hemat bahan bakar, dilengkapi dengan standar baru dalam keandalan dan kenyamanan. ATR generasi baru telah sangat berhasil membantu kegiatan operasional kami," katanya.
De Castelbajac memberi selamat kepada Lion Group atas kedatangan pesawat ATR 72-600 ke-50. "Kami yakin bahwa secara substansial kami akan memberikan kontribusi untuk strategi kemajuan perusahaan," ucapnya.
"Kami senang bahwa pesawat turboprop ATR memimpin pasar yang berkontribusi pada pengembangan pariwisata di daerah terpencil di Pulau Sumatra, Nusa Tenggara Timur, dan Papua," ungkapnya.
Pada November 2014, Lion Group menandatangani perjanjian pembelian bernilai US$1 miliar untuk 40 pesawat turboprop ATR sehingga total dengan pesanan sebelumnya menjadi 100 ATR. Pesawat-pesawat itu akan digunakan untuk memenuhi perkiraan permintaan selama lima tahun ke depan, baik untuk maskapai-maskapai yang tergabung dalam Lion Group maupun pengembangan peluang lain bagi operasi ATR di seluruh Asia.
Kawasan Asia-Pasifik telah menjadi pasar utama untuk ATR, yakni sekitar 30% dari semua pesanan yang tercatat sampai saat ini. Saat ini, ada sekitar 350 ATR yang dioperasikan oleh lebih dari 50 operator di seluruh wilayah. (Bow/E-2)