Hiroyuki Fukui, Presiden Direktur PT TAM(ANTARA/Audy Alwi)
PT Astra International Tbk (Astra) dan PT Toyota Motor Corporation (TMC) sepakat memperkuat peranan PT Toyota Astra Motor (TAM). Seluruh fungsi yang terkait dengan subdistribusi yang kini dilaksanakan diler utama akan diintegrasikan ke TAM secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan.
Presiden Direktur PT TAM Hiroyuki Fukui dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin, menjelaskan selama ini perusahaan patungan antara Astra dan TMC itu mendistribusikan produk Toyota kepada lima diler utama. Para diler utama, selain menjual produk Toyota secara langsung kepada konsumen, dapat mendistribusikan lebih lanjut kepada subdiler.
Menurut Fukui, nantinya fungsi distribusi diler utama akan diintegrasikan ke PT TAM. Yang disatukan tidak hanya fungsi operasional logistik, tetapi juga fungsi pemasaran produk dan layanan purnajual.
Fukui menyatakan langkah penguatan sekaligus efisiensi tersebut bertujuan menguatkan kembali pangsa pasar TAM. Sebagai informasi, pada triwulan I 2015 tercatat pangsa TAM turun menjadi 31,5% ketimbang periode yang sama pada 2014 yang sebesar 34,5%.
"Tahun ini, kami akan coba mempertahankan pangsa pasar sama seperti tahun lalu, yaitu 32,5%. Kalau Mei ini, mungkin bisa 34% sampai 35% karena penjualan sedang naik," tambah Wakil Direktur Utama PT TAM Suparno Djasmin di kesempatan yang sama.
Astra, melalui Auto2000, merupakan salah satu dari lima diler utama yang menjual langsung kepada konsumen dan ke subdiler. Suparno mengaku kebijakan efisiensi dan penguatan TAM akan membuat diler dituntut tampil lebih baik dan fokus untuk melayani pelanggan.
"Nantinya kami akan lebih cepat mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga bisa cepat dipenuhi dan bisa sejalan dengan visi kami untuk menjadi the best in town," papar Suparno. Kontribusi turun Dari sisi keuangan, secara otomatis kontribusi diler terhadap pendapatan TAM akan mengalami pengurangan. Suparno mengungkapkan saat ini Auto2000 secara total berkontribusi sekitar 77% terhadap pendapatan TAM, tetapi ke depan kontribusinya turun jadi 45%. "Tapi ini tidak menjadi masalah untuk TAM karena pada akhirnya pemasukannya juga untuk TAM," cetus Suparno. Porsi kepemilikan Astra di TAM sebesar 49%, sedangkan TMC memegang 51%.
Penerapan strategi penguatan dan efisiensi TAM akan dimulai pada Agustus 2015 dan ditargetkan selesai seluruhnya pada Maret 2016. Sayangnya, belum diketahui berapa nilai efisiensi yang akan didapat PT TAM.
"Untuk biaya, awalnya dibagi dua, ada yang ditanggung TAM, ada yang ditanggung diler. Namun, dengan adanya kebijakan ini, sekarang akan dibicarakan dulu pembagian dan penghitungannya bagaimana, efisiensinya turun sampai ke level mana," ujar Suparno. (E-1)