Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Holding UltraMikro Beri Pilihan Produk Keuangan Variatif

M. Iqbal Al Machmudi
16/3/2021 11:19
Holding UltraMikro Beri Pilihan Produk Keuangan Variatif
Perajin melukis dengan media tas di industri rumahan desa Gelam, Candi, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (23/6/2020).(Antara)

PEMBENTUKAN holding ultramikro yang akan melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) diyakini dapat menciptakan pilihan produk keuangan yang lebih variatif bagi pelaku usaha mikro.

Anggota DPR Komisi XI dari fraksi PDI Perjuangan Dolfie OFP menyampaikan PT Pegadaian selama ini sudah berhasil menciptakan produk keuangan yang cepat dalam menjawab semua kebutuhan likuiditas pelaku usaha mikro.

PT PNM pun dinilai konsisten memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM dan terus melakukan upaya pemulihan dan pengembangan usaha pelaku mikro yang belum tergarap perbankan.

Dolfie juga menilai BRI sebagai salah satu bank pelat merah terbesar saat ini memiliki kekuatan modal, likuiditas dan teknologi yang kuat untuk mendorong UMKM agar naik kelas.

"Semua karakteristik tersebut akan disinergikan sehingga semua kebutuhan keuangan yang variatif dari pelaku mikro dapat difasilitasi dalam satu holding," kata Dolfie, Selasa (16/3).

Dolfie pun menyampaikan sinergi akan mendukung adanya integrasi operasional ketiga institusi ini. Hal tersebut dapat membuat kinerja BRI, PNM, dan Pegadaian menjadi lebih optimal. Hal ini akan memberikan efisiensi tambahan dalam operasional, yang pada akhirnya berdampak pada semakin ringannya biaya pembiayaan bagi pelaku mikro.

Adapun, Dolfie menjelaskan Komisi XI DPR akan proaktif dalam mengawal pembentukan holding ultramikro ini. Semua bentuk sinergi dan komunikasi akan dipastikan berjalan dengan lancar sehingga holding ultramikro dapat langsung beroperasi dengan optimal pada masa efektifnya.

Holding BUMN untuk ultramikro bertujuan mendukung visi pemerintah dalam memberdayakan usaha ultramikro, mempercepat laju inklusi keuangan, pembiayaan berkelanjutan, serta menyasar 57 juta pelaku usaha ultramikro yang mayoritas belum tersentuh layanan perbankan.

Melalui integrasi ekosistem, rasio pelaku usaha ultramikro yang tidak terlayani lembaga keuangan formal dapat diturunkan dari 68% pada 2018 menjadi 42% pada 2024.

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai BRI selaku pemimpin dalam holding ini memiliki kepercayaan investor yang besar dengan kapitalisasi pasar Rp583 triliun.

"Kemampuan BRI itu sangat besar untuk pengembangan segmen UMKM. Kemampuannya untuk melakukan transformasi pada Pegadaian dan PNM pun juga sangat besar juga," katanya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya