Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Jamin Ketersediaan Pangan Kementan Tingkatkan Produksi Padi

(Iam/E-3)
02/1/2021 03:45
Jamin Ketersediaan Pangan Kementan Tingkatkan Produksi Padi
TARGET PRODUKSI PADI 2021: Petani menanam padi di areal sawah desa Tegal karang, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (24/12/2020).(ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa.)

KEMENTERIAN Pertanian terus mengupayakan peningkatan produksi padi untuk menjamin ketersediaan beras nasional secara berdaulat.

Salah satu terobosan yang saat ini tengah dilakukan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ialah melalui pola tanam padi dengan indeks pertanaman (IP) 400 yang dikelola dalam klaster kawasan berbasis korporasi petani.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengungkapkan penerapan pola tanam padi IP 400 merupakan salah satu langkah meningkatkan produksi sehingga ketersediaan beras dalam negeri benar-benar mampu di penuhi sendiri, bahkan surplus, dan dapat diekspor.

IP 400 adalah cara tanam dan panen 4 kali dalam satu tahun pada lahan yang sama.

“Tujuannya ialah meningkatkan luas tanam dan produksi untuk ketahanan pangan, penghasilan petani meningkat, dan sekaligus sebagai solusi penurunan luas tanam akibat alih fungsi lahan sawah,” ujar Suwandi melalui keterangan tertulisnya, kemarin.

 Ia menjelaskan idealnya IP 400 dikembangkandi sawah irigasi teknisdengan ketersediaan air sepanjangtahun, bukan daerah endemis hamadan pada hamparan sawah yangcukup seragam.

Suwandi menambahkan, kunci keberhasilan IP 400 ada di air, mekanisasi, dan penggunaan benih umur genjah dan super genjah de ngan persemaian di luar sistem culik, dapog, dan tray.

Beberapa varietas padi umur genjah seperti Silugongo dipanen umur 80 sampai 90 hari setelah semai (HSS), Dodokan (100 HSS), Inpari 12 (99 HSS), Inpari 13 (99HSS), Inpari 11 (105 HSS), Inpari 18 (102 HSS), Inpari 19 (103 HSS), Inpari 20 (104 HSS), Inpari Sidenuk (103 HSS), Inpari Pajajaran (105 HSS), dan Inpari Cakrabuana (105 HSS).

Dengan teknik semai benih di luar areal tanam berumur 15 sampai 25 HSS dan langsung ditanam, berarti waktu panen lebih cepat dihitung dari hari setelah tanam (HST).

“Penggunaan pupuk organik dan pengurangan secara bertahap pupuk kimia, pengendalian hama terpadu, manajemen tanam dan panen yang singkat dan efi sien, 5 sampai 10 hari dengan mekanisasi,” jelasnya.

Dia mengatakan jeda waktu dari panen ke tanam hanya 5 sampai 10 hari sehingga perlu mekanisasi kecepatan tanam menggunakan traktor dan panen dengan combine harvester serta lahan diberi bahan dekomposer jerami dan singgang. (Iam/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya