Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
ASOSIASI Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksikan ekonomi Indonesia pada 2021 akan tumbuh positif di kisaran 3%-5%.
"Realisasi terhadap perkiraan itu akan sangat bergantung pada kecepatan upaya pemerintah menuntaskan pandemi covid-19 agar berakhir di semester I 2021," ujar Ketua Umum Apindo Hariyadi B Sukamdani di Jakarta, kemarin.
Ia menambahkan, lebarnya rentang proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada 2021 itu dilandasi oleh kompleksitas berbagai faktor yang memengaruhinya.
"Apindo akan terus mencermati perkembangan penanganan pandemi dan kontribusinya terhadap realisasi percepatan pemulihan ekonomi di tahun 2021," katanya.
Hariyadi menegaskan, proyeksi maupun realisasi terhadap keadaan ekonomi nasional pada 2021 akan sangat bergantung pada mekanisme pengadaan dan efektivitas vaksin covid-19 yang distribusinya diperkirakan mulai pada akhir 2020 atau awal 2021, dan akan semakin diintensifkan hingga kuartal II 2021.
Adapun untuk 2020, Hariyadi menyampaikan Apindo memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2020 secara keseluruhan akan berada di kisaran -1,45% hingga -2,80%.
Pandemi covid-19, lanjut dia, menyebabkan proyeksi pertumbuhan 2020 berubah total, dengan realisasi pertumbuhan kuartal I sebesar 2,97%, kuartal II -5,32%, dan kuartal III -3,49%. Demikian pula pertumbuhan di kuartal IV 2020 yang diperkirakan masih minus.
Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bima Yudistira mengatakan akan ada perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2020 meski masih berada dalam teritori negatif.
"Kuartal IV masih negatif, mungkin di kisaran -2%," kata Bima.
Ia menjelaskan proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2020 yang masih negatif disebabkan angka kasus baru covid-19 di Indonesia menunjukkan peningkatan, bahkan menembus lebih dari 8.000 kasus pada 3 Desember 2020.
"Meski ada kabar baik soal vaksin, kasus covid-19 di kuartal IV masih relatif tinggi, bahkan naik kembali di atas 8.000 kasus," katanya.
Belanja pemerintah
Di kesempatan terpisah, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian M Rudy Salahuddin menyatakan komponen belanja pemerintah akan tetap menjadi daya topang utama terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Komponan belanja pemerintah tetap menjadi daya topang utama," ujarnya dalam Indonesia Digital Conference, kemarin.
Belanja pemerintah itu, sambungnya, digenjot guna menjaga momentum pemulihan ekonomi yang telah terjadi sejak kuartal III. Melalui belanja pemerintah pula, pertumbuhan kuartal IV tahun ini ke arah semakin pulih.
"Kita patut bersyukur sektor pertanian dan informasi komunikasi masih menunjukkan angka yang positif," ujarnya.
Terlebih lagi, berbagai lembaga internasional juga memprediksi pada 2021 perekonomian Indonesia akan dapat kembali tumbuh menuju ke arah rentang semula, yakni 5% sampai 6%. (Ant/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved