Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Rhenald Kasali: Jangan Buat Bingung dengan Ekonomi Digital

Dzulfikri Putra Malawi
22/3/2016 23:05
Rhenald Kasali: Jangan Buat Bingung dengan Ekonomi Digital
(Ilustrasi)

PERALIHAN perilaku masyarakat terhadap layanan digital, tidak hanya transportasi, kini seolah dipaksa kembali untuk mengikuti aturan pelayanan yang lama atau konvensional.

Peristiwa unjuk rasa para sopir taksi yang berujung bentrok dengan pengendara jasa online mencerminkan tuntutan agar para regulator bekerja lebih keras lagi untuk menginisiasi aturan-aturan baru.

Hal itu diungkapkan Rhenald Khasali pada Media Indonesia Selasa (22/3) malam seusai acara Economic Challange di Metro TV. “Jangan paksa masyarakat yang sudah berubah (ke layanan digital) untuk mengikuti aturan yang lama,” ujarnya.

Seperti diketahui, lanjutnya, Presiden Joko Widodo memperjuangkan biaya produksi dalam hal logistik, transportasi, dan regulasi yang direformasi, menjadi murah. Tentu saja, semua ada biaya transaksi sehingga menjelma menjadi penataan ekonomi berbasis digital.

”Jadi itu semua (ekonomi berbasis digital) harus diperjuangkan menjadi murah dan menjadi pasti. Tapi sekarang kenyataannya tidak murah dan menjadi tidak pasti. Karena ada yang menjanjikan untuk membuat itu menjadi ilegal dan bisa ditutup. Padahal, semua sepakat kalau perubahan ini tidak bisa dibendung. Mari kita buat aturan baru yang jelas,” sarannya.

Renald tidak menampik masyarakat kini dibuat bingung oleh ekonomi berbasis digital. Sementara itu, anak-anak muda sudah masuk ke dunia tersebut (layanan digital). "Sharing ekonomi (digital) ini baik untuk menciptakan dunia yang sustainable. Tidak perlu membeli yang baru, partisipasi tumbuh, dan yang menganggur jadi produktif,” sambungnya.

Ia juga mengatakan dunia digital itu tidak ingin cost yang tinggi. Mereka (dunia digital) ingin menciptakan segala hal yang lebih efisien dan murah. Maka mereka bekerja sama dan berkolaborasi. “Kemudian mereka tidak menggunakan dana perbankan,” pungkasnya. (Fik/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik