Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

RI Dorong Kerja Sama Pembiayaan Infrastruktur

Des/Ant/E-3
06/10/2020 05:50
RI Dorong Kerja Sama Pembiayaan Infrastruktur
Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan.(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Indonesia mendorong kerja sama pembiayaan infrastruktur dan pembiayaan berkelanjutan dalam pertemuan virtual para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN atau ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors’ Meeting (AFMGM) pada 2 Oktober lalu.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan dalam hal ini Indonesia mendorong pengembangan inisiatif kawasan untuk pembangunan infrastruktur termasuk untuk mendukung transformasi ke era teknologi digital. “Prioritas Indonesia mendorong pembangunan infrastruktur bukan hanya memfasilitasi aktivitas ekonomi selama pandemi namun juga mengantisipasi pergeseran modalitas proses belajar mengajar melalui platform digital,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, Suahasil juga mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan proses keanggotaan di Financial Action Task Force (FATF) yang sempat tertunda akibat pandemi.

Suahasil turut mendukung perkembangan yang telah dicapai oleh ASEAN Infrastructure Fund (AIF) dengan inisiatif fasilitas pembiayaan hijau katalitik ASEAN atau ASEAN catalytic green finance facility (ACGF).

Komitmen dalam fasilitas ACGF sebesar US$1,5 miliar tersebut dalam waktu dekat akan mulai dilakukan pe­nyaluran bagi beberapa proyek strategis di beberapa negara termasuk Indonesia.

Suahasil melanjutkan Indonesia mendorong pembiayaan yang berkelanjutan di ASEAN karena inisiatif itu dinilai sebagai salah satu mesin pendorong pemulihan ekonomi di kawasan.

Potensi pengembangan pembiayaan berkelanjutan bagi negara ASEAN terbuka sangat lebar, terutama dilihat dari pertumbuhan pasar obligasi berkelanjutan dunia yang sangat pesat.

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara terdepan dalam pengembangan pembiayaan berkelanjutan yang salah satunya melalui penerbitan obligasi hijau dan berkelanjutan, baik oleh pemerintah maupun korporasi dengan nilai total US$3,4 miliar. (Des/Ant/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya