Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
Indonesia mendorong kerja sama pembiayaan infrastruktur dan pembiayaan berkelanjutan dalam pertemuan virtual para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN atau ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors’ Meeting (AFMGM) pada 2 Oktober lalu.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan dalam hal ini Indonesia mendorong pengembangan inisiatif kawasan untuk pembangunan infrastruktur termasuk untuk mendukung transformasi ke era teknologi digital. “Prioritas Indonesia mendorong pembangunan infrastruktur bukan hanya memfasilitasi aktivitas ekonomi selama pandemi namun juga mengantisipasi pergeseran modalitas proses belajar mengajar melalui platform digital,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, kemarin.
Dalam pertemuan tersebut, Suahasil juga mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan proses keanggotaan di Financial Action Task Force (FATF) yang sempat tertunda akibat pandemi.
Suahasil turut mendukung perkembangan yang telah dicapai oleh ASEAN Infrastructure Fund (AIF) dengan inisiatif fasilitas pembiayaan hijau katalitik ASEAN atau ASEAN catalytic green finance facility (ACGF).
Komitmen dalam fasilitas ACGF sebesar US$1,5 miliar tersebut dalam waktu dekat akan mulai dilakukan penyaluran bagi beberapa proyek strategis di beberapa negara termasuk Indonesia.
Suahasil melanjutkan Indonesia mendorong pembiayaan yang berkelanjutan di ASEAN karena inisiatif itu dinilai sebagai salah satu mesin pendorong pemulihan ekonomi di kawasan.
Potensi pengembangan pembiayaan berkelanjutan bagi negara ASEAN terbuka sangat lebar, terutama dilihat dari pertumbuhan pasar obligasi berkelanjutan dunia yang sangat pesat.
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara terdepan dalam pengembangan pembiayaan berkelanjutan yang salah satunya melalui penerbitan obligasi hijau dan berkelanjutan, baik oleh pemerintah maupun korporasi dengan nilai total US$3,4 miliar. (Des/Ant/E-3)
Cileungsi semakin berkembang menjadi kawasan strategis setelah infrastruktur konektivitas di wilayah tersebut semakin lengkap.
Saat ini sejumlah teknologi kekinian hadir dalam proses pekerjaan perkerasan infrastruktur jalan hauling.
Pamulang dan Ciputat tengah mencuri sorotan kembali, terutama dari kalangan keluarga muda yang tengah berburu rumah pertama.
Berada dekat dengan Jakarta, Bekasi dinilai memiliki prospek jangka panjang sebagai pusat pertumbuhan hunian dan komersial.
Kemudahan akses menuju kawasan Cibubur melalui tiga pintu tol sekaligus mendorong percepatan pertumbuhan sektor perumahan Di wilayah timur Jakarta.
Ciputra Group resmi menggelar acara Berita Acara Serah Terima (BAST) tahap pertama untuk hunian CitraLake Villa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved