Hari Bakti Postel ke-75, Semangat Dukung Transformasi Digital

DIREKTUR Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Ismail, menyatakan sejarah Hari Bhakti Postel ke-75 pada 27 September setiap tahunnya merupakan sejarah kepahlawanan (heroik). 

Menurut Dirjen SDPPI, sejarah tersebut menginspirasi ekosistem Postel untuk menterjemahkan sejarah kepahlawanan Angkatan Muda Pos, Telegrap dan Telepon (AMPTT) dalam konteks kekinian.

“Yang paling jelas adalah kita dari bidang Kominfo termasuk juga khususnya Ditjen SDPPI harus bisa menterjemahkan untuk mensuport percepatan transformasi digital. Jadi artinya itu, spirit dari kepahlawanan AMPTT itu diterjemahkan spiritnya tetap bekerja keras, menuntaskan dan mempercepat proses transformasi digital,” jelasnya,” tutur Dirjen Ismail, Jakarta, Senin (28/09/2020).

Mengutip arahan Menkominfo Johnny G. Plate dalam perayaan Hari Bhakti Postel ke-75 menekankan dalam aspek percepatan transformasi digital, Dirjen SDPPI menyatakan arahan tersebut tepat dengan konteks saat ini.

“Jadi arahan Pak Menteri tadi sangat tepat karena beliau ingin menekankan dan memberikan arahan agar spirit itu tetap ditumbuhkan dan diterjemahkan ke dalam konteks kekinian,” ujarnya.

Dirjen Ismail menyebutkan salah satu agenda utama dalam transformasi digital adalah agenda infrastruktur, “Kita berharap agar konektivitas digital, akses terhadap internet khususnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Secara khusus, Dirjen SDPPI menyatakan konektivitas digital di Indonesia sangat bertumbuh pada mobile broadband dan melalui perangkat seluler. Oleh karena itu, Dirjen Ismail memastikan pihaknya tetap dan harus mengawal agar spektrum frekuensi radio tersedia

"Seluler sendiri merupakan jantungnya spektrum frekuensi radio. Kami memastikan tetap dan harus mengawal agar spektrum frekuensi radio tersedia cukup dan juga bisa dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh operator agar menghasilkan kualitas jaringan seluler yang terbaik, tidak hanya di kota-kota besar tetapi sampai di seluruh pelosok Tanah Air," jelasnya.

Peringatan Hari Bakti Postel dilatari sejarah perjuangan pahlawan khususnya pahlawan Angkatan Muda Pos, Telegrap dan Telepon (AMPTT) yang merebut jawatan PTT dari tentara Jepang saat itu.

Dirjen SDPPI Kominfo menilai perjuangan tersebut merupakan aksi yang heroik. Oleh karena itu, Dirjen Ismail mengajak insan Kominfo untuk menjadikan jejak sejarah AMPTT sebagai inspirasi untuk menterjemahkannya dalam konteks saat ini. 

“Sejarah AMPTT itu tentu menginspirasi kita untuk menterjemahkan sejarah kepahlawanan Angkatan Muda PTT pada zaman itu tentu kita terjemahkan di dalam konteks kekinian,” jelasnya. (OL-09)