Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2021 Capai 5,5%

M. Ilham Ramadhan Avisena
01/9/2020 16:48
Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2021 Capai 5,5%
Ilustrasi(MI/RAMDANI)

PEMERINTAH optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 akan tumbuh di kisaran 4,5% hingga 5,5%. Itu juga telah disusun pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021 yang telah disampaikan kepada DPR pada 14 Agustus 2020.

Optimisme pertumbuhan ekonomi nasional 2021 itu didasari pada 4 faktor yakni keberhasilan penanganan pandemi covid-19; pemulihan kinerja perekonomian global serta faktor geopolitik pascapemilu Amerika Serikat, dinamika hubungan AS dan Tiongkok dan harga komoditas; upaya reformasi struktural yang dapat meningkatkan kemudahan usaha dan investasi; dan dukungan kebijakan fiskal yang menjadi alat countercylical pelemahan ekonomi dibarengi dengan keberlanjutan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca juga: Ekspor Olahan Ternak ke Jepang di Tengah Pandemi, Gratieks Efektif

“Pemerintah berkeyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5 persen - 5,5 persen cukup realistis dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, dan baseline pertumbuhan ekonomi yang rendah di tahun 2020,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan tanggapan pemerintah atas pandangan umum fraksi-fraksi DPR terhadap RAPBN 2021 dan Nota Kuangan dalam Sidang Paripurna di gedung DPR, Selasa (1/9).

Proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional 2021 itu, lanjut Sri Mulyani, turut diperkuat oleh taksiran pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 yang dibuat oleh beberapa lembaga internasional. Misal International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh di angka 6,1%, Bank Dunia memperkirakan ekonomi Tanah Air akan tumbuh di angka 4,8% serta Asian Development Bank (ADB) yang memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh di angka 5,3% pada 2021.

Gambaran pertumbuhan itu akan tercapai bila penanganan pandemi covid-19 tetap menjadi prioritas utama dalam memulihkan perekonomian. Ani, sapaan karib Sri Mulyani mengatakan, penanganan pandemi akan menjadi kunci untuk mengembalikan kondisi perekonomian ke jalur semula sebelum pandemi merebak.

Sejalan dengan upaya itu, pemerintah turut melanjutkan program PEN di 2021 dengan menyediakan anggaran sebesar Rp356,5 triliun agar sendi-sendi perekonomian nasional dapat membaik. Dus, diharapkan proyeksi pertumbuhan yang dipatok dalam RAPBN dapat terwujud.

Baca juga: Indonesia Tegaskan Komitmen Ketahanan Pangan dalam Forum SOM APRC

“Membaiknya pertumbuhan ekonomi yang diiringi kondisi makro-ekonomi yang stabil di tahun 2021 akan menjadi momentum positif bagi pemerintah dalam upaya menurunkan indikator kemiskinan dan ketimpangan setelah terjadi peningkatan di tahun 2020 sebagai dampak dari pandemi covid-19,” imbuh Ani.

“Berbagai program pemerintah, khususnya perlindungan sosial dan insentif dunia usaha, diharapkan dapat mendukung penurunan tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka masing-masing menjadi 9,2–9,7% dan 7,7- 9,1%, dengan tingkat rasio gini menurun menjadi 0,377–0,379 pada tahun 2021. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diharapkan meningkat menjadi 72,78–72,95 yang mengindikasikan perbaikan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya