Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Kredit Rp4,2 T bagi Sejuta UMKM di Jalur Digital

Despian Nurhidayat
18/7/2020 06:15
Kredit Rp4,2 T bagi Sejuta UMKM di Jalur Digital
Pedagang mengemas sandal hasil industri kecil rumah tangga yang dipasarkan melalui daring di Denpasar, Bali, kemarin.(ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

PEMERINTAH bersama Himpunan Bank Negara (Himbara) meluncurkan program Digital Kredit UMKM (usaha mikro, kecil, menengah) atau Digiku.

Program ini didesain untuk menyalurkan kredit kepada pelaku UMKM yang telah masuk ke ekosistem digital.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan program Digiku ialah bentuk nyata hadirnya Himbara untuk UMKM.

Sebelumnya, pemerintah telah meluncurkan gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) untuk mendorong akselerasi dan perkembangan pelaku UMKM ke ekosistem digital.

“Melalui inovasi program ini bantuan modal finansial senilai Rp4,2 triliun akan disalurkan bagi 1 juta UMKM yang ada dalam ekosistem digital. Dan angka ini saya pikir bisa kita tambah lagi sejalan dengan penyerapan yang dilakukan UMKM,” ungkap Luhut dalam webi­nar Peluncuran Digiku, kemarin.

Luhut menambahkan, program ini akan menyelaraskan basis data mitra UMKM pada ekosistem digital yang berbasis data nasabah yang dimiliki Himbara.

“Keselarasan data ini akan memudahkan dan mempercepat proses pengajuan dan per­­setujuan kredit bagi UMKM hanya dalam waktu 15 menit,” tandasnya.

Ketua Associate E-Commerce Indonesia (Idea) Ignatius Untung menyambut baik ha­dirnya program Digiku dari Himbara.

Dengan adanya program itu, para pelaku UMKM tidak perlu pusing memikirkan modal usaha sebab akses pembiayaan diberikan. Demikian juga dengan akses pasar.

“Akses pasar dikasih, pelatihannya juga di­kasih, sekarang tinggal modal niat,” ujarnya.

Tidak bisa dimungkiri jika dampak covid-19 membuat kegiatan bisnis offline dan online menjadi bersatu.

Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya UMKM yang mulai merambah digitalisasi melalui e-commerce sehingga kehadiran akses kredit melalui layanan digital dirasakan tepat.

Tingkatkan channeling

Peningkatan kebutuhan pembiayaan bagi UMKM juga direspons Bank Mandiri dengan menyiapkan solusi pembiayaan yang cepat dan aman melalui kerja sama dengan sejumlah platform e-commerce dan teknologi finansial (tekfin) peer to peer (P2P).

Saat ini, Bank Mandiri telah memiliki kerja sama penyaluran kredit digital dengan tiga e-commerce, yakni Bukalapak, Tokopedia, dan Shopee, serta beberapa tekfin P2P seperti Amartha, Crowde, Investree, Akseleran, dan Koinworks.

Dari kerja sama itu, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit digital sebesar Rp192,8 miliar pada akhir Juni 2020 kepada 6.639 debitur.

Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Donsuwan Simatupang mengatakan pihaknya siap meningkatkan penyaluran kredit digital secara channeling dengan merangkul lebih banyak lagi platform online.

Salah satu contoh nyata adaptasi Bank Mandiri terhadap perkembangan digital ialah aplikasi Mandiri Pintar (pinjaman tanpa ribet).

Aplikasi ini memangkas proses administrasi dalam pengajuan kredit mikro produktif karena nasabah tidak akan direpotkan lagi dengan permintaan dokumen dan persetujuan bisa diperoleh dalam 15 menit sejak per­mohon­­an diinput ke sistem oleh tenaga pemasar.

Selain itu, nasabah ataupun masyarakat juga tidak perlu mendatangi kantor cabang Bank Mandiri untuk mengajukan kredit mikro. Melalui aplikasi ini, tenaga pemasar mikro Mandiri yang saat ini berjumlah lebih dari 6.700 orang dapat memproses kredit langsung dari lokasi nasabah berada. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik