Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Laba Bersih BII Melaju Pesat

MI/IRENE HARTY
30/4/2015 00:00
Laba Bersih BII Melaju Pesat
(ANTARA/AUDY ALWI)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) meraih kenaikan laba bersih sebesar 33,5% menjadi Rp255,6 miliar pada kuartal I 2015. Peningkatan kinerja dicapai karena kedisiplinan bank tersebut dalam melakukan pricing, baik untuk simpanan maupun pinjaman.

Perlambatan pada ekonomi dan bisnis berdampak pada pertumbuhan kredit BII yang tercatat sebesar 6,2% dari Rp101,3 triliun pada Maret 2014 menjadi Rp107,6 triliun pada Maret 2015.

Meski terdapat perlambatan pada kuartal I, segmen perbankan bisnis mencatat pertumbuhan kredit terbesar, yakni mencapai 15,3% dari Rp36,1 triliun menjadi Rp41,6 triliun.

"Upaya reprofiling nasabah korporasi untuk memberikan fokus yang lebih besar pada korporasi besar dan BUMN mulai membuahkan hasil. Upaya ini bertujuan untuk memastikan keselarasan pada risk appetite BII dan meningkatkan layanan payment solutions yang kami miliki, serta untuk menumbuhkan fee-based income," tutur Presiden Direktur BII Taswin Zakaria dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, kemarin.

Pertumbuhan kredit tertinggi kedua dibukukan perbankan ritel yang tumbuh 14,7% dari Rp36,7 triliun menjadi Rp42,1 triliun.

Pertumbuhan pada segmen bisnis dan ritel melebihi rata-rata pertumbuhan kredit industri per Februari 2015, yaitu sebesar 12,3%.

Presiden Komisaris BII dan Chairman Maybank Group, Tan Sri Dato' Megat Zaharuddin bin Megat Mohd Nor, mengatakan fokus BII memang pada pertumbuhan segmen perbankan ritel dan bisnis. Langkah itu memitigasi restrukturisasi yang harus dijalankan pada segmen perbankan korporasi yang terkena dampak perlambatan ekonomi tahun lalu.

Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) BII cukup rendah di level 2,80% (gross) dan 1,91% (net).

BCA Raup Rp4,1 T
Di kesempatan terpisah, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengumumkan berhasil memperoleh laba bersih Rp4,1 triliun pada triwulan I 2015. Jumlah tersebut meningkat 10,7% ketimbang periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp3,7 triliun.

"Di tengah tantangan kondisi makroekonomi, BCA berhasil mencatat kinerja usaha yang solid berkat keunggulan dalam transaksi dan likuiditas yang kuat," ungkap Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.

Kendati laju pertumbuhan kredit melambat seiring dengan penurunan aktivitas ekonomi, BCA tetap menerapkan praktik-praktik penyaluran kredit yang prudent.

Dampaknya, portofolio kredit tergolong sehat. Outstanding portofolio kredit tumbuh 5,8% yoy dalam tiga bulan terakhir atau senilai Rp335,6 triliun. "Meskipun pertumbuhan ekonomi melambat, BCA tetap berkomitmen untuk terus melakukan investasi guna memperkuat franchise value bank," tegas Jahja.

Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) masih tetap berada level rendah, yakni 0,7%, dengan rasio cadangan kerugian kredit 297,6%. Menilik soal pendanaan, dana pihak ketiga BCA triwulan I sudah mencapai Rp445,1 triliun atau tumbuh 9,4%. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik