Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp491,55 triliun untuk melaksanakan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Besaran anggaran itu merupakan dukungan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Berdasarkan dokumen yang diterima Media Indonesia, Rabu (13/5). Penggunaan anggaran dibagi ke dalam enam kategori, yakni belanja negara, pembiayaan, tambahan belanja kementerian lembaga dan sektoral, serta dukungan untuk pemerintah daerah (lihat grafik).
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan bahwa anggaran pemulihan ekonomi masih bersifat dinamis melihat perkembangan yang ada.
“Apakah nanti angka itu berubah, bisa jadi nanti (berubah), tetapi sekarang belum bisa kita umumkan secara definitif apakah nanti akan ada perpres baru atau bagaimana,” jelas Febrio.
Dalam rancangan pemulihan ekonomi yang dipaparkan pemerintah di Komisi XI DPR, badan usaha milik negara (BUMN) mendapatkan alokasi cukup besar, yakni berjumlah Rp152,15 triliun.
Pertamina, Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan Bulog kemungkinan besar mendapat sekitar Rp94,23 triliun sebagai pembayaran kompensasi atas penugasan yang diberikan. Sisanya diberikan kepada beberapa BUMN dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) dan talangan modal kerja.
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam webinar Indonesia Moving Forward yang diselenggarakan ID.M menjelaskan bahwa pemerintah tidak bisa sendirian dalam memulihkan perekonomian. Dunia usaha diusahakan tetap bertahan agar bisa membantu percepatan pemulihan saat pandemi berakhir.
“Pemerintah langsung memberikan insentif bagi pelaku usaha yang pinjamannya di bawah Rp10 miliar untuk lakukan restructuring, bahkan diberikan subsidi bunga bagi usaha kecil,” kata Sri Mulyani.
Likuiditas perbankan
Perbankan memiliki peran penting dalam upaya menjaga agar perekonomian tetap berjalan dengan baik. Apalagi, perbankan menjadi kepanjangan tangan pemerintah agar sektor riil tidak menjadi kolaps akibat mengalami kesulitan untuk membayar kredit ataupun mengakses kredit.
Febrio mengungkapkan bahwa pemerintah berencana menempatkan dana sebesar Rp35 triliun kepada perbankan.
Nantinya bank yang mendapatkan penempatan dana itu juga bisa membantu pemenuhan likuiditas dari bank lain.
Bank yang dipercaya untuk menyalurkan dana itu juga merupakan bank sehat yang tidak bermasalah keuangan dan tata kelolanya sebelum terjadi pandemi. Itu bertujuan untuk menghindari adanya moral hazard.
“Dalam konteks ini, pemerintah berkonsultasi sangat erat dengan OJK dan Bank Indonesia,” jelas Febrio.
Guna mendukung pemulihan sektor pariwisata yang tertekan cukup dalam sejak awal krisis, pemerintah mengeluarkan stimulus untuk pariwisata pada triwulan III 2020 jika telah terjadi pergerakan ekonomi.
Febrio mengatakan stimulus itu merupakan upaya pemerintah dalam memperluas konsumsi untuk kelas menengah ke atas, yaitu terdiri atas diskon tiket pesawat ke destinasi wisata dan insentif pajak hotel atau restoran. (Hld/Ant/ E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved