Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
MASYARAKAT Indonesia semakin tertarik menggunakan pembayaran digital dan siap menyambut masa depan nontunai. Demikian hasil studi terbaru dari Consumer Payment Attitudes yang menyoroti perkembangan konsumen terkait melek digital di Asia Tenggara.
Riko Abdurrahman, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, mengatakan dua dari tiga masyarakat Indonesia telah mencoba bepergian tanpa uang tunai sama sekali selama beberapa hari, terutama konsumen Gen Y (71%) dan affluent (77%).
Baca juga: Pemerintah Perlu Miliki Data UMKM Layak Terima Bantuan
"Studi Consumer Payment Attitudes kami menunjukkan gaya hidup nontunai semakin diminati masyarakat Indonesia, di mana satu dari dua responden memperkirakan masyarakat nontunai dapat terealisasi dalam waktu dua hingga lima tahun ke depan di Indonesia,” kata Riko dalam keterangan pers Senin (20/4/2020).
Studi juga menunjukkan semakin tingginya ketertarikan untuk mengadopsi pembayaran contactless, di mana 70% pemegang kartu contactless di Indonesia lebih sering menggunakan teknologi contactless dibandingkan dua tahun yang lalu.
Pemahaman mengenai pembayaran contactless juga meningkat 13% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Sejumlah manfaat utama yang disoroti konsumen adalah tidak repot membawa uang tunai, inovatif, dan mudah digunakan.
Karenanya, 77% responden pemegang kartu contactless memanfaatkan teknologi tersebut setidaknya seminggu sekali, dengan segmen affluent menjadi pengguna yang paling intens.
“Teknologi contactless memungkinkan konsumen membayar hanya dengan sekali tap saat membeli kebutuhan sehari-hari mereka, tanpa otorisasi PIN atau tanda tangan, untuk pembelian hingga Rp 1 juta,” tutup Riko. (RO/A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved