Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PENGELOLA Blok Masela diharapkan lebih terbuka mengenai rencana pengembangan mereka. Masyarakat Maluku juga perlu mengetahui manfaat dari keberadaan gas Masela.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang peserta diskusi Pemuda dan Mahasiswa Maluku di Jakarta, Kamis (12/3), Andi Zakarias. Menurut dia, Blok Masela harus bermanfaat bagi masyarakat. Untuk itu pengelola harus melakukan sosialisasi secara luas.
Baca juga: NTT Sambut Gembira Dapat Hak Partisipasi 5% Blok Masela
“Pengelolaan Blok Masela harus sama-sama untung untuk semua pihak. Berdasarkan pengalaman, pemilik sumber daya alam justru menjadi penonton di atas kekayaan mereka sendiri. Itu tidak boleh terjadi di Blok Masela. Kita dari awal mengingatkan untuk memastikan hak yang adil bagi Maluku,” tegas Andi.
Menurutnya, pengelola harus dari awal memastikan bersikap adil dalam pengelolaan Blok Masela, sehingga Maluku benar-benar merasakan manfaat kekayaan alam Maluku.
“Jangan sampai kekayaan diambil, tapi masyarakat dijadikan penonton. Tidak boleh terjadi. Kita ingin ada industri di Maluku yang mengelola gas sebelum dikirim. Hal seperti ini yang memberikan manfaat untuk masyarakat,” tegasnya.
Senada, Viona Pattiiha, seorang alumni Unpatti Ambon, mengatakan, pengelola wajib bersikap terbuka, sehingga anak muda Maluku memiliki informasi yang memadai untuk memanfaatkan peluang. Apalagi, kata dia, Presiden Joko Widodo sudah memutuskan bahwa gas Blok Masela dikelola di darat, sehingga pengelola harus menaati kebijakan itu.
“Tidak boleh gas dikelola darat, tapi kondensat dan sebagainya langsung dikirim dari laut. Jangan ada pikiran itu, karena semua harus pegang komitmen," katanya.
Dia meminta, sebagian gas Blok Masela di kelola di Maluku, sehingga memberikan manfaat bagi ekonomi rakyat.
Sementara itu, Zen Lelangwayang, alumni Unpatti Ambon lainnya, mengatakan, pengalaman dalam pengelolaan minyak di Bula, Seram Bagian Timur, sudah cukup menjadi pelajaran. Minyak diambil dari Bula, tetapi tidak memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Untuk itu, baik pengelola, pemerintah daerah, pusat harus memberikan perhatian terhadap penyiapan SDM, sehingga anak Maluku tidak menjadi penonton," ujarnya. (RO/Ant/A-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved