Dibayangi Wabah Korona, Pegadaian Optimistis NPL Tetap 2%

MESKI dibayangi virus korona Covid-19 yang punya dampak terhadap ekonomi global dan domestik, PT Pegadaian optimistis mampu menjaga non performing loan (NPL) atau kredit macet di angka 2% pada 2020.

"Dengan adanya korona banyak bisnis relatif slow down. Tertunya dengn efek korona kita optimis jaga NPL di bawah 2% itu," ungkap Sekretaris Perusahaan Pegadaian R. Swasono Amoeng Widodo seusai acara Strategy Handling Media Interview Media Academy, di Gedung Metro TV, Jakarta (9/3).

ia menjelaskan, apabila wabah korona tidak berlangsung lama, pihaknya optimistis mecapai target tersebut. Namun, apabila virus korona berlangsung lebih dari 4 bulan, maka perlu strategi baru untuk mencapai target perusahaan.

"Tapi kita kan punya kiat-kiat atau strategi. Apakah ada rescheduling ? Bagi kita semuanya dibuat enak dan posotif saja, jadi bisa di nego ulang," tuturnya.

Sementara itu, dengan adanya virus korona dia mengatakan terjadi peningkatan tabungan emas. Pasalnya, dengan situasi ekonomi yang melambat. tabungan emas menjadi pilihan investasi yang paling aman.

"Meningkatnya (tabungan emas) drastis karena orang tahu ternyata paling aman investasi dalam bentuk emas. Growth dari tahun lalu saja sangat besar, yang jelas 4,7 juta orang punya tabungan emas," imbuhnya.

Baca juga : Lagi, Erick Rombak Pejabat BUMN

Dia menambahkan, sekitar 70% yang menabung emas merupakan kalangan milenial. Hal itu menjadi capaian positif perusahaan dalam mengedukasi terkait investasi terhadap generasi milenial.

Di samping itu, untuk tahun ini, Pegadaian menargetkan outstanding loan sebesar Rp54,5 triliun. Angka ini meningkat dari tahun sebelimnya sebesar Rp50,3 triliun.

Untuk aset, Pegadaian menargetkan sekitar Rp71 triliun dengan realisasi 2019 sebesar Rp65 triliun.

Sementara untuk omzet juga ditargetkan naik dari Rp145 triliun pada 2019 menjadi Rp158,5 triliun pada tahun ini.

Adapun, Strategy Handling Media Interview Media Academy merupakan pelatihan kepada jajaran direksi dan pimpinan Pegadaian untuk bisa lebih dekat dengan media.

Melalui pelatihan tersebut, mereka diberi pembekalan dan strategi dalam menghadapi dan menjawabi pertanyaan-pertanyan media.(OL-7)