Biarkan Tubuh Anda yang Berbicara

BEBERAPA orang tampak mengesankan bahkan sebelum mereka mengucapkan sepatah kata pun. Dari cara mereka masuk ke dalam ruangan, terpancar aura kepemimpinan, dan menarik semua orang memperhatikan. Namun, menarik perhatian banyak orang tidak semudah itu.

Anda bisa memancarkan rasa percaya diri Anda di berbagai situasi lewat bahasa tubuh. Misalnya dalam sebuah wawancara, pada hari pertama bekerja, bertemu dengan para calon investor baru, atau berdiri di depan seribu penonton dalam sebuah pertunjukan politik, Anda bisa gunakan bahasa tubuh untuk menarik perhatian.

Menurut seorang pelatih pengembangan bisnis, Ramona da Gama, pada akhirnya semua cara mengatasi kegugupan dan meningkatkan kepercayaan diri seseorang berasal dari pola pikir orang itu sendiri.

"Kita datang dari budaya berbicara, saat kita sering kali menunggu instruksi. Padahal, jika Anda bayangkan lagi bagaimana dinamisnya Anda bergerak, seseorang pasti akan memperhatikan Anda. Jika Anda yakin, seluruh karakter Anda secara alami akan berubah dan bahasa tubuh akan mengikutinya," ucap da Gama seperti dilansir dari The Guardian, Senin (8/2).

Jika akan menghadapi sesi wawancara pekerjaan, Anda disarankan memosisikan diri sebagai seorang dokter yang berbicara kepada pasiennya. Da Gama berpendapat para pewawancara pada kenyataannya juga memiliki masalah dan mereka sedang mencari calon pekerja yang bisa membantu memecahkan masalah tersebut.

"Karena itu, Anda bisa menawarkan mereka solusi layaknya dokter berbicara kepada pasien," tutur da Gama.

Seorang pelatih komunikasi bernama Joanna Crosse menekankan komunikasi nonverbal sama pentingnya dengan komunikasi verbal. Semakin alami gerakan tubuh dan ekspresi wajah seseorang dalam berbicara, dia akan lebih cepat diperhatikan banyak orang.

"Intinya, relaks, atur kontak mata dengan baik, bersandar lebih ke depan, dan jangan ke belakang," kata Crosse.

Senada, pendiri konsultan komunikasi Swordpoint Advisors Roly Grimshaw sepakat bahasa tubuh yang alami dan autentik akan menghilangkan penampilan yang terlihat gugup dan kaku. Dia bercerita tentang pengalamannya berkenalan dengan seorang pekerja pajak di salah satu perusahaan akuntansi besar di London.

Pria tersebut, kata Grimshaw, berusaha memberi kesan kepadanya dengan berdiri tegak, membuat banyak kontak mata, dan merendahkan suaranya. Namun, Grimshaw menganggap perbuatan tersebut kurang alamiah dan terkesan seperti dibuat-buat.

"Kita tidak mesti meninggikan suara atau membuat artikulasi yang dibuat-buat, atau menggerakkan lengan secara tidak natural. Biarkan dulu ada jeda untuk berpikir. Hal ini memang butuh latihan ketika adrenalin mulai mengalir, tetapi ini ampuh," tukas Grimshaw. (Jessica Sihite/E-3)