Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PERGURUAN tinggi harus mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu berkolaborasi serta berakselerasi dengan kehidupan, punya metode yang luas dan tentunya di masa sekarang, serta menguasai digitalisasi.
Hal itu disampaikan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam stadium general pertama setelah menjabat sebagai menteri dengan mengangkat tema "Menumbuhkan Jiwa Enterpreneurship dalam Mewujudkan SDM Unggul dan Indonesia Maju", di Univeristas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sabtu (26/10).
Menurut Syahrul, perguruan tinggi harus mampu melahirkan orang-orang yang berintegritas, punya komitmen, kritis, dan punya keilmuan, sehingga memiliki kemampuan adaptasi dengan era saat ini.
Yang pasti, Syahrul berkomitmen untuk memperkuat pertanian Indonesia dan meningkatkan daya saing terutama dalam berkompetisi dengan negara-negara lain.
"Kita tidak mau kalah dengan negara lain seperti Malaysia. Kita tidak mau kalah dengan Singapura, kita tidak mau kalah dari Thailand, dan kita tidak mau kalah dari Korea. Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Besok akan lebih baik kalau kita makin kuat bekerja hari ini," lanjut Syahrul.
Ia menyebutkan, pertanian Indonesia sudah saatnya meninggalkan praktik tradisional. Saat ini para petani seharusnya sudah mulai menggunakan peralatan modern sehingga bertani menjadi lebih efektif dan efisien.
"Dulu saat saya menjadi camat, saya mendorong para petani menggunakan traktor. Naik menjadi bupati, para petani menggunakan hand tractor. Sekarang menjadi menteri, semua itu sudah saatnya ditinggalkan. Sudah ada yang namanya internet of things. Peralatan pertanian sudah bisa beroperasi secara otomatis,” jelasnya.
Baca juga: Menteri PUPR Ajak Erick Thohir dan Angela Bahas Destinasi Wisata
Tapi untuk menyukseskan pembangunan pertanian, Syahrul menyebutkan peralatan modern saja tidak cukup. Para pelaku pertanian pun, tegasnya, harus memiliki kemampuan adaptasi yang baik.
"Start up jadi bagian penting di masa depan. Kalau kau tidak mampu dalam kehidupan digital, tunggu saja kematianmu,” tegasnya. (X-15)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved