Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan ketidakpastian politik di Amerika Serikat (AS) akibat rencana pemakzulan Presiden Donald Trump dapat memberikan keuntungan bagi ekonomi nasional.
“Kalau dia mau impeachment (pemakzulan), itu positifnya buat kita lebih banyak daripada negatifnya. Negara maju seperti AS selalu dianggap sebagai negara safe heaven. Kalau dia ada masalah, kita ada untungnya,” ujar Damin saat ditemui di kantornya, kemarin.
Darmin Nasution menjelaskan kondisi politik itu juga disertai oleh faktor positif lainnya, yaitu penurunan suku bunga acuan di tingkat global yang dapat memicu investasi.
Dengan kondisi itu, ia menegaskan Indonesia bisa mencari peluang dari ketidakpastian itu melalui masuknya aliran modal ke negara berkembang.
“Itu indikator resesi ekonomi. Akibatnya apa? Dia menurunkan tingkat bunga, pelonggaran supaya orang berinvestasi. Karena dia turunkan tingkat bunga, kita juga punya kesempatan turunkan tingkat bunga. Jadi, baik apa enggak? Ya, baik!” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengumumkan inisiasi penyelidikan pemakzulan resmi terhadap Presiden Donald Trump atas pembicaraan telepon kontroversial dengan Presiden Ukraina.
Menurut parlemen AS, Trump diduga telah melanggar sumpah presiden dengan meminta bantuan negara asing untuk membuat tuduhan palsu terhadap pesaingnya di Pemilu 2020, Joe Biden.
Pelosi menyatakan DPR yang dikuasai Demokrat akan mencari tahu apakah Presiden Donald Trump meminta bantuan Ukraina untuk membantu penyelidikan Joe Biden itu. Biden merupakan mantan wakil Barack Obama yang menjadi salah satu penantang utama Trump dalam Pemilihan Presiden AS pada 2020.
Jangka pendek
Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indep) Andry Satrio Nugroho juga memprediksi isu pemakzulan Presiden Donald Trump akan menguntungkan investasi di Indonesia.
“Dampaknya memang dalam jangka pendek. Artinya mungkin hanya bergerak di saham karena itu baru isu,” katanya.
Menurut dia, dampak jangka pendek itu diprediksi terjadi karena pemakzulan itu masih sebatas isu dan belum terjadi.
Jika isu di ‘Negeri Paman Sam’ itu mereda, pemilik modal bisa saja kembali lagi ke AS karena portofolio investasi di negeri itu masih menjadi incaran.
Namun, lanjut dia, apabila isu pemakzulan itu menjadi kenyataan dan disertai gejolak ekonomi hingga resesi AS, kemungkinan investor akan mengalihkan modalnya dalam bentuk investasi asing langsung ke negara emerging market, termasuk Indonesia.
“Investasi akan masuk ke negara berkembang dan ditahan cukup lama. Sampai ada proses pemulihan, investor baru akan kembali ke AS,” imbuhnya. (Ant/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved