Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan ketersediaan dan keterjangkauan energi oleh masyarakat merupakan inti dari kebijakan dalam pengelolaan sektor ESDM. Dia menuturkan, pemerintah terus berupaya agar energi tersedia secara merata dan dengan harga yang terjangkau.
"Paling penting dari kedaulatan energi itu ada dua, yakni ketersediaan energi dan keterjangkauan dari segi harga," kata Jonan dalam pernyataan resmi, Minggu (1/9).
Baca juga: PP soal PPnBM Mobil Listrik Tengah Difinalisasi
Dia menjelaskan, di zaman yang sangat global ini hampir tidak ada negara yang mampu melakukan segala kegiatan hidupnya secara mandiri.
"Semua negara itu saling ketergantungannya (di sektor energi) besar. Kedaulatan energi itu yang terpenting adalah membuat daya saing bangsa ini menjadi lebih baik," ucapnya.
Dalam menyediakan energi dengan harga terjangkau, Jonan mengatakan, terus berkomitmen agar subsidi energi semakin efisien dan peruntukannya benar-benar tepat sasaran, yakni bagi masyarakat kurang mampu. Dia mengungkapkan, target subsidi pada 2019 adalah sebesar Rp160 triliun, bahkan dia memperkirakan jumlah subsidi akan berada di bawah angka tersebut.
"Subsidi tahun 2019 ini targetnya Rp160 triliun, tapi saya kira tidak akan sampai. Paling di angka Rp120 triliun sampai Rp130 triliun. Karena harga komoditas energi banyak yang turun juga,” tuturnya.
Jonan mengungkapkan, hingga semester 1 2019, angka subsidi baru mencapai Rp59,4 triliun. Dia menilai, daripada menghabiskan anggaran untuk subsidi energi yang tidak tepat sasaran, pemerintah lebih memilih memangkas subsidi energi untuk dialihkan ke belanja yang lebih produktif dan pro rakyat.
Demikian halnya pemanfaatan anggaran Kementerian ESDM yang tahun ini dialokasikan sebesar Rp4,9 triliun juga mayoritas untuk infrastruktur dan program pro rakyat.
"Tahun ini, anggaran Kementerian ESDM 48% dikembalikan ke masyarakat, untuk bangun pembangkit tenaga surya, jaringan gas dan lain sebagainya," ungkapnya.
Contoh program pro rakyat yang kontribusinya nyata dan dirasakan secara langsung oleh rakyat yakni program pembagian konverter kit LPG untuk nelayan kecil. Dengan menggunakan bahan bakar LPG, biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh nelayan untuk melaut jadi semakin murah.
Baca juga: Menhub Pastikan Bandara Kediri Dibangun Awal 2020
Selain itu, belanja produktif lainnya yaitu pembangunan jaringan gas kota, pembagian lampu surya gratis untuk rumah belum berlistrik, penerangan jalan umum, dan pemboran sumur bor air tanah.
"Ini yang dimaksud dengan kedaulatan energi itu, supaya banyak saudara-saudara kita makin mampu beli, makin terjangkau. Kita juga akan paksa dengan segala peraturan supaya sektor ini menjadi lebih kompetitif," pungkasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved