Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Ada Banyak Permintaan TKI Terlatih dari Luar Negeri

Dheri Agriesta
15/1/2016 16:00
Ada Banyak Permintaan TKI Terlatih dari Luar Negeri
(ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho)

Indonesia telah memutuskan untuk tak lagi mengirim Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tak memiliki skill seperti pekerja rumah tangga ke sejumlah negara. Kini, permintaan tenaga kerja profesional pun berdatangan dari negara sahabat.

"Tadi Nusron (Kepala BNP2TKI) melaporkan perkembangan TKI dan permintah yang banyak dari luar negeri untuk pekerja yang memiliki skill, seperti perawat," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (15/1).

Pemerintah pun akan mencoba mengabulkan permintaan dari negara sahabat. Kata JK, jumlah dan kualitas tenaga kerja Indonesia yang bergerak di bidang profesioal akan terus ditingkatkan.

Pascaledakan yang terjadi di Jalan MH Thamrin kemarin, kekhawatiran terhadap TKI yang terjangkit paham ISIS di Suriah pun muncul. Namun, pria asal Makassar ini membantah ada TKI yang bergabung dengan ISIS.

JK mengaku tak mengetahui info lengkap keberadaan TKI yang terpengaruh ISIS secara sengaja atau tidak. Namun, Pemerintah telah berusaha memulangkan TKI yang berada di negara yang sedang berkecamuk itu.

"Seperti mungkin mereka di Damaskus tidak ada soal. Kita tidak tau detailnya tapi kan sudah banyak dipulangkan juga," kata JK.

Akhir tahun lalu, Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa juga mengatakan bahwa tenaga profesional khususnya perawat sangat diminati rumah sakit yang ada di luar negeri. Pihak rumah sakit menilai perawat Indonesia sangat telaten dalam melakukan pekerjaannya.

Namun, saat itu, Khofifah menyayangkan minimnya pelatihan keperawatan yang memenuhi standar internasional di Indonesia. Hal ini menyulitkan seorang perawat yang hendak mengadu nasib ke luar negeri.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik