Cegah Teror, Pemerintah Identifikasi TKI yang Kembali dari Suriah

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nusron Wahid tak menampik ada beberapa TKI yang bekerja di Suriah terpaksa ikut organisasi radikal ISIS karena majikan mereka. Oleh karena itu, pemerintah melakukan identifikasi kepada TKI yang kembali ke Tanah Air.

"Kita lakukan identifikasi karena itu biasanya semua teman-teman TKI yang masuk deportasi dari Suriah melalui Lebanon begitu sampai di Indonesia diwawancara dulu," kata Nusron di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (15/1).

Wawancara dilakukan untuk melihat sejauh mana keterlibatan TKI terhadap organisasi radikal yang dikhawatirkan akan memberikan teror kepada masyarakat. Setelah itu, pemerintah akan memberikan pelatihan tertentu kepada TKI.

Di tengah pelatihan, pemerintah akan melihat tingkah laku dari TKI, seperti cara berpakaian, pandangan keagamaan, dan pandangan kenegaraan. Setelah mengumpulkan data, pemerintah bisa mengambil tindakan yang tepat terhadap TKI itu.

"Terutama tindakan preventif berupa penyuluhan agar yang bersangkutan kembali kepada jalur keagamaan Indonesia," kata Nusron.

Mantan politikus Partai Golkar ini mengatakan, dalam setahun BNP2TKI telah menerima 600 orang yang dideportasi dari Suriah. Dari total yang kembali ke Indonesia, ada sekitar 10 orang yang berhasil diidentifikasi dan diberikan penyuluhan.

"Tapi begitu kita lakukan pendekatan, ternyata belum jauh. Ibarat penyakit, belum stadium tinggi lah. Hanya masih baru memahami wacana keagamaan yang model ISIS. Belum sampai terlibat," pungkas Nusron. (OL-4)