Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pegadaian Gencarkan Inovasi di Era Industri 4.0

Tesa Oktiana Surbakti
26/7/2019 16:12
Pegadaian Gencarkan Inovasi di Era Industri 4.0
Ilistrasi: Seorang nasabah berjalan keluar seusai melakukan transaksi di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta,(Antara/Aprillio Akbar)

PERKEMBANGAN era industri 4.0 yang mengusung tren otomasi, mendorong PT Pegadaian (Persero) menggencarkan inovasi. PT Pegadaian menyadari, meski sudah berusia 118 tahun dan memiiki 12,1 juta nasabah, kejayaan masa lalu tidak menjamin keberlangsungan.

"Kami sadar kejayaan masa lalu tidak menjamin sustainability perusahaan ke depan. Di tengah perkembangan era industri 4.0, harus berinovasi agar tidak terdisrupsi," tutur Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo, dalam media gathering di Yogyakarta, Jum'at (26/7).

Dalam menyikapi dinamika eksternal, perseroan mengusung lima strategi utama. Di antaranya menumbuhkan bisnis gadai melalui diversifikasi fitur dan digitalisasi proses, berikut pengembangan bisnis baru potensial dengan dukungan analisis big data dan penguatan manajemen risiko. Strategi lain ialah penjaringan karyawan potensial dan meningkatkan kompetensi, serta penggunaan sistem teknologi baru yang menunjang proses bisnis dan analisis data. Tidak ketinggalan mengubah sudut pandang dan budaya kerja karyawan, untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

"Saat ini mayoritas nasabah Pegadaian lebih menyukai transaksi tradisional (face to face), yang mengandalkan outlet fisik untuk ekspansi. Namun, perkembangan industri 4.0 menciptakan peluang dalam menambah dan meregenerasi nasabah melalui aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS)," jelas Harianto.

Posisi Pegadaian di sektor industri keuangan, lanjut dia, menunjukkan kinerja bisnis gadai yang tumbuh konsisten dan inovatif di tengah era automasi. Hal ini tercermin dari sistem pemasaran dengan berbagai distribution channel. Saat ini, Pegadaian melakukan perluasan segmen, yakni bekerja sama dengan perbankan anggota Himbara, yakni BRI, BNI, Mandiri dan BTN. Dalam menggaet nasabah milenial, Pegadaian juga menggandeng Tokopedia, untuk program tabungan emas. Alhasil, Perseroan berhasil mendapatkan lebih dari 400 ribu nasabah baru.

"Melalui kolaborasi dengan Tokopedia, yang mayoritas pengguna aktifnya melek teknologi, kami bisa menyasar nasabah milenial. Titik temunya adalah sama-sama mendorong inklusi keuangan," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menekankan kesiapan perusahaan untuk mendigitalisasi basis nasabah. Namun, pihaknya menyadari profil nasabah yang masih didominasi kalangan konvensional. "Sebenarnya kami lebih menyukai digitalisasi, karena mengurangi jumlah outlet. Tapi perlu diingat 60% nasabah Pegadaian adalah ibu-ibu di kampung. Jadi kami tidak mengubah keseluruhan, melainkan lebih memahami profil nasabah," kata Kuswiyoto.

Era industri 4.0 turut menciptakan peluang untuk mengembangkan produk baru yang sesuai dengan potensi, kebutuhan dan teknologi. Kuswiyoto menegaskan Pegadaian tidak akan meninggalkan pusat bisnisnya, yakni gadai, karena masih dibutuhkan masyarakat. Perusahaan tetap mengembangkan produk inti, namun meningkatkan komposisi bisnis non-gadai.

"Rencana bisnis pada 2023, komposisi gadai menjadi 60% dan non-gadai 40%. Secara absolut, kita tetap kembangkan bisnis gadai. Perubahan itu menghadapi dinamika eksternal," jelasnya.

Ia menambahkan, meski mendorong digitalisasi, perseroan tidak mengurangi jumlah outlet secara signifikan. Hingga Juni 2019, Pegadaian memiliki 4.147 outlet. Dalam hal ini, perseroan hanya menutup outlet yang dinilai tidak efisien, dan membuka outlet di kawasan potensial.

"Dengan adanya digitalisasi, kita memang banyak menutup outlet. Bukan rugi, tapi untuk efisiensi. Sebelumnya sekitar 4.300an, sekarang menjadi 4.100an outlet. Tidak mungkin kita tutup semua, malah bisa menambah outlet baru di tempat yang membutuhkan," pungkasnya.(OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik