24 Perusahaan Go Public Swasta Mendominasi

Atalya Puspa [email protected]
09/7/2019 07:40
 24 Perusahaan Go Public Swasta Mendominasi
BEI(MI/M IRFAN )

MEMASUKI pertengahan 2019, pasar modal Indonesia semakin bergairah yang ditandai dengan bertambahnya perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan tiga perusahaan melepaskan saham perdana mereka kemarin, total 24 perusahaan telah mencatatkan saham di bursa hingga awal Juli.

"Hari ini tiga (perusahaan go public), kemudian hingga awal Juli, artinya kita sudah 24 (perusahaan). Ke depan kita harap lebih promising lagi," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Gedung BEI, kemarin.

Tiga perusahaan yang mencatatkan penawaran saham perdana (IPO) mereka kemarin ialah PT Berkah Prima Perkasa (BLUE), PT MNC Vision Networks (IPTV), dan PT Envy Technologies Indonesia (ENVY).

Nyoman optimistis perusahaan yang akan melepas saham mereka (go public) hingga akhir 2019 terus bertambah. Saat ini, kata Nyoman, 15 perusahaan juga tengah antre untuk ikut listing di bursa. Dia yakin ke-15 perusahaan tersebut akan melantai pada tahun ini juga.

"Saya belum bisa sampaikan data saat ini. Ada beberapa yang sedang proses engagement. Ada yang engagement sedang jalan. Ke depan mudah-mudahan banyak yang akan tercatat," tuturnya.

Dari ke-15 perusahaan tersebut, empat di antaranya akan mencatatkan penawaran saham perdana mereka hari ini, yakni PT Eastparc Hotel Tbk, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk, PT Fuji Finance Indonesia Tbk, dan PT DMS Propertindo Tbk.

Nyoman menyatakan perusahaan yang melepaskan saham itu didominasi perusahaan swasta dari berbagai sektor. "Sektor merata. Artinya, perusahaan-perusahaan memberikan apresiasinya untuk me-listing di bursa," tukasnya.

Saham BLUE

Pada penawaran saham perdana kemarin, PT Berkah Prima Perkasa dengan kode saham BLUE melepaskan sebanyak 168 juta lembar saham baru dengan harga penawaran Rp130 per saham. Dengan aksi IPO tersebut, perseroan berhasil memperoleh dana sebesar Rp21,8 miliar.

Presiden Direktur BLUE Herman Tansri menyatakan, tujuan dari IPO ialah untuk memperkuat struktur permodalan dan memperoleh modal kerja untuk pengembangan lini bisnis baru serta menerapkan prinsip good corporate governance dalam menjalankan perusahaan.

"Dengan dicatatnya saham perseroan di BEI, kami menjadi satu-satunya saham perusahaan printing consumable tercatat yang dapat diperdagangkan oleh publik di Indonesia," kata Herman.

"Kepercayaan masyarakat kepada kami akan menambah semangat Blueprint untuk terus berinovasi dalam bisnis printing consumables yang sangat menjanjikan," lanjutnya.

Herman mengatakan dana dari IPO akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan memperoleh modal kerja untuk pengembangan lini bisnis baru serta menerapkan prinsip tata kelola yang baik dalam menjalankan perusahaan.

Perusahaan lainnya yang mencatatkan nama di bursa, yakni PT MNC Vision Networks (IPTV) melepas sebanyak 3,5 miliar saham dengan harga Rp240 per lembar. Jumlah itu setara dengan 10% dari modal perseroan.

"Target dana yang coba kami raih sebesar Rp814 miliar hingga Rp856 miliar," kata Dirut MVN Ade Tjendra.

Selanjutnya, ENVY menjual 600 juta saham kepada publik atau setara dengan 33,33% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan.

Nilai nominalnya ialah Rp100 per saham dengan harga IPO yang ditetapkan Rp370 per saham. Dengan aksi IPO itu, perseroan berhasil meraih dana Rp222 miliar. (Ata/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya