Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KUOTA pembiayaan rumah bersubsidi sebesar 168 ribu unit diperkirakan habis pada Juli atau Agustus mendatang.
Dengan masih tingginya permintaan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan pembangunan rumah bersubsidi yang dilakukan pengembang, habisnya kuota rumah bersubsidi ini perlu menjadi perhatian pemerintah sebab bisa berdampak panjang bagi konsumen dan developer.
Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (DPP Apersi) Junaidi Abdillah mengatakan pada 2018 target rumah bersubsidi pemerintah sebesar 292 ribu unit, yang terdiri atas fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) 67 ribu unit dan subsidi selisih bunga (SSB) 225 ribu unit.
Namun, pada 2019 angka kuota justru turun menjadi hanya sekitar 168 ribu unit dengan komposisi skema FLPP 68 ribu unit dan SSB hanya 100 ribu unit.
“Sampai Juni ini sudah terealisasi 79%. Artinya sisanya sekitar 30 ribu lagi akan habis di Juli atau Agustus,” ujar Junaidi saat dihubungi, akhir pekan lalu.
Junaidi menambahkan bahwa di beberapa daerah kuota subsidi bahkan sudah dihentikan. Dari sisi konsumen, habisnya kuota pembiayaan rumah bersubsidi itu akan membuat beban cicilan bagi MBR bertambah berat.
Pengembang pun terancam bangkrut sebab mereka memakai dana pihak ketiga yakni perbankan. Ketika pengembang tidak bisa melakukan realisasi, akan bisa meningkatkan NPL di perbankan, dan memicu kebangkrutan.
“Selain itu, tentu bila kuota habis, akan memengaruhi bisnis lainnya yaitu industri yang terkait perumahan,” jelas Junaidi.
Bahkan, ia juga mengkhawatirkan perihal penyesuaian harga rumah bersubsidi terbaru. Peningkatan tersebut juga berpotensi mengurangi besaran unit yang dapat disubsidi.
“Penyesuaian harga rumah pun bisa mengurangi kuota sebab harga disesuaikan, tetapi subsidi tidak ditambah,” tandasnya.
Saat ini ada 19 bank yang melayani KPR bersubsidi, yaitu seluruh bank BUMN dan ditambah beberapa bank pembangunan daerah (BPD) serta swasta. (Try/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved