Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
MENTERI Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengkhawatirkan sektor industri hulu minyak dan gas (migas) serta pertambangan semakin tidak diminati generasi muda masa kini (milenial). Hal ini sejalan dengan masuknya era revolusi industri 4.0.
"Kita tengah menghadapi tantangan baru di sektor energi, tambang, minyak dan gas. Kita harus menciptakan situasi lingkungan (kerja) yang lebih baik dan cepat karena generasi muda saat ini mungkin tidak lagi tertarik bekerja di industri yang berat seperti di sektor tambang, minyak dan gas," ujar Ignasius Jonan saat menghadiri acara International Conference of Occupational Health and Safety di Jakarta, Kamis (25/4).
Menurut Jonan, hal ini terjadi jika industri hulu tidak dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta tidak mampu mengikuti perkembangan industri baru. Sebagai contoh, pada 2008 lalu terdapat lima perusahaan di sektor energi yang masuk dalam daftar 10 perusahaan terbesar di dunia.
Baca juga: Ribuan Pekerja Pertamina Hulu Energi Nyoblos di Tengah Laut
Kelima perusahaan tersebut yakni PetroChina, Exxon, Gazprom, Royal Dutch Shell dan Sinopec. Namun pada 2018, lima perusahaan yang bergerak di bidang energi ini tidak lagi ada di daftar perusahaan terbesar di dunia.
"Tapi kalau kita lihat di 2018, tidak ada satupun dari mereka yang masuk daftar 10 besar perusahaan terbesar di dunia. Ini fakta yang harus kita terima. Kita tidak lagi melihat Exxon, Royal Dutch Shell, PetroChina dalam top 10," bebernya.
Jonan berharap lewat acara International Conference of Occupational Health and Safety, dapat ditemukan jalan keluar agar industri hulu kembali diminati generasi muda.
"Kita harus mencari solusi bersama industri dan bisnis bagaimana mengimplementasikan keselamatan," tutupnya.(OL-5)
Carep-Atikah Ishmah Winahyu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved