Pemerintah Dorong Potensi Wirausaha Narapidana

Andhika Prasetyo
26/3/2019 18:45
Pemerintah Dorong Potensi Wirausaha Narapidana
Ilustrasi(ANTARA)

DALAM berwirausaha, warga binaan lembaga permasyarakatan (lapas) memiliki potensi yang sama baiknya dengan masyarakat secara umum. Banyak dari mereka yang memiliki keterampilan mumpuni sehingga mampu menghasilkan produk kreatif dan berdaya saing. Melihat hal tersebut, Kementerian Perindustrian menyediakan kesempatan bagi para penghuni lapas untuk dapat mengembangkan usaha mereka.

Pada tahap awal, pemerintah tentu berupaya menumbuhkan citra positif terhadap pembinaan narapidana di lapas. Dengan harapan, masyarakat luar dapat melihat secara nyata bahwa lapas bukanlah lembaga yang keras dan cenderung membelenggu kreativitas para narapidana.

Baca juga: Rupiah Punya Peluang Menguat Hingga Akhir Pekan

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan lapas merupakan lembaga yang turut berperan aktif dalam membangun karakter sekaligus meningkatkan keterampilan para binaan di dalamnya.

Berbekal hal itu, mereka akan memiliki keterampilan yang bisa digunakan sebagai keahlian untuk bekerja atau berwirausaha setelah keluar dari lapas.

"Kemenperin terus membantu pengembangan pola pembinaan, baik terkait dengan bimbingan teknis, bantuan peralatan dan manajemen usaha. Itu sudah kami lakukannm di Lapas Wanita Tanggerang dan Pondok Bambu," ujar Airlangga saat membuka Pameran Produk Unggulan Narapidana 2019 di Plasa Pameran Industri Kemenperin, Jakarta, Selasa (26/3).

Hal lain yang juga menjadi perhatian, lanjutnya, adalah pengembangan pasar dari hasil produk warga binaan.

Kemenperin pun secara rutin menyelenggarakan pameran hasil bisnis para binaan di Kantor Kemenperin seperti yang tengah dilakukan saat ini. Kegiatan itu pun mendapat tanggapan positif dari para pengunjung.

Di tengah bergulirnya era industri 4.0 dan ekonomi digital, para binaan juga diberikan pelatihan dalam hal penggunaam teknologi.

Hal itu nantinya akan diselaraskan dengan program milik Ditjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) yakni e-Smart IKM atau sistem basis data IKM yang tersaji dalam bentuk profil industri, produk, dan sentra yang diintegrasikan dengan marketplace yang sudah ada, paparnya.

Baca juga: Kolaborasi Ammana-BNI Syariah Perkuat Ekosistem Fintech Syariah

Program e-Smart IKM telah menjalin kerja sama dengan marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali, dan Gojek Indonesia. Melalui program e-Smart IKM, sektor IKM kita diharapkan tidak akan ketinggalan dalam tren transaksi online di dalam situs jual beli, dan akan semakin banyak produk-produk IKM yang kompetitif.

"Kami harap nantinya para peserta binaan dapat berwirausaha dan menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan dapat memasarkan produk ke platform digital yang telah berkerjasama dengan e-Smart IKM," tandas Airlangga. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya