Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Ekonom Nilai Ekonomi Indonesia Punya Potensi Tumbuh Lebih Tinggi

Nur Aivanni
26/3/2019 16:32
Ekonom Nilai Ekonomi Indonesia Punya Potensi Tumbuh Lebih Tinggi
Direktur Center of Reform on Economics (Core) Hendri Saparini.(FOTO ANTARA/Fanny Octavianus)

EKONOM  Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Hendri Saparini menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan sangat berpotensi untuk tumbuh lebih tinggi. Hal itu karena Indonesia ke depannya akan menghadapi era bonus demografi, dimana ekonomi semua negara akan tumbuh tinggi pada era tersebut.

"Ini lah kesempatan besar bagi kita untuk melakukan itu. Optimis kah (ekonomi) kita bisa tumbuh lebih tinggi?" kata Hendri dalam diskusi yang bertajuk ekonomi Indonesia dari sudut pandang perempuan saat ini dan ke depan di Century Park Hotel, Jakarta, Selasa (26/3).

Baca juga: Indonesia Jadi Surga Bagi E-Commerce

Hendri optimistis bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih baik lagi. Untuk merealisasikan hal tersebut, kata dia, pemerintah perlu menggenjot sektor manufaktur. Selain itu, sumber daya manusia (SDM) yang ada saat ini harus dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Jumlah SDM kita sebagian besar, 59% adalah SMP ke bawah adalah beban? Menurut saya tidak, karena banyak negara yang saat ini sedang menghadapi masalah kekurangan tenaga kerja, contoh Thailand, jumlah tenaga kerja yang produktif lebih rendah dibanding yang tidak produktif. Sementara Indonesia sebaliknya," tuturnya.

Lebih lanjut, ia pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 akan mencapai 5,2%. Untuk semester I, sambungnya, akan didorong oleh gelaran Pemilu Serentak. Sementara, pada semester II nanti akan didorong oleh aktivitas di bulan puasa dan lebaran.

"Jadi kita punya kesempatan untuk mempertahankan atau mengawali pertumbuhan ekonomi di semester ini," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan, Amalia A. Widyasanti, mengatakan bahwa reformasi struktural perlu dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang dalam kurun waktu lima tahun ini rata-rata sebesar 5% tidak lah cukup bagi Indonesia untuk menjadi negara maju.

Baca juga: Dirjen Perkeretaapian Optimis LRT Palembang Semakin Diminati

"Mengapa Indonesia butuh pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari sekarang? Pertama, kita ingin meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui pendapatan per kapitanya ditingkatkan lebih cepat. Kedua, untuk menciptakan lapangan kerja. Ketiga, untuk menurunkan kemiskinan," terangnya.

Pemerintah, kata dia, telah melakukan reformasi struktural dengan membangun infrastruktur secara masif dan membenahi iklim usaha. Namun, menurutnya, hal tersebut tidak lah cukup. Ia menyampaikan bahwa perlu ada transformasi di tiga bidang yaitu transformasi struktur ekonomi, transformasi teknologi dan transformasi kualitas SDM. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya