Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Paiton Pertahankan Keandalan Listrik

25/3/2019 05:40
 Paiton Pertahankan Keandalan Listrik
( ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/f)

Dalam memasuki usia ke-25 tahun pada 23 Maret lalu, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) Unit Pembangkitan Paiton 1-2 di Probolinggo, Jawa Timur, terus berupaya mempertahankan sebagai salah satu pembangkit dengan gangguan terendah di Indonesia.

General Manager PJB Unit Pembangkitan Paiton 1-2 Mustofa Abdillah menyampaikan pihaknya terus melakukan langkah-langkah inovasi untuk mempertahankan predikat itu.

"Pada usia ke-25 tahun ini, kami tetap berhasil menjadi salah satu pembangkit dengan tingkat gangguan terendah di Indonesia," ungkapnya pada saat menerima kunjungan para editor ekonomi di kompleks Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, akhir pekan lalu.

Pada 2018, PJB Paiton 1-2 mencatat tingkat gangguan sebesar 1,33% dalam setahun atau hanya tujuh hari. Menurut dia, prestasi itu merupakan hasil kerja seluruh karyawan PJB Paiton.

Sejumlah inovasi yang dilakukan untuk mempertahankan tingkat gangguan terendah, lanjut Mustofa, antara lain melakukan tindakan preventif seperti pemeliharaan peralatan secara berkelanjutan, termasuk ketersediaan suku cadang, melakukan pemantauan proses secara terus-menerus, dan pemantauan sistem lingkungan antara lain tetap menjaga kebersihan air laut.

PJB Paiton memiliki dua unit pembangkit di kompleks PLTU Paiton, yakni unit 1 dan 2 yang masing-masing berkapasitas 400 Mw atau total 800 Mw.

Selain PJB, kompleks PLTU Paiton juga terdapat pembangkit unit 3 milik PT Paiton Energi Company (PEC) 1x800 MW, unit 5-6 PT Jawa Power 2x610 MW, unit 7-8 PEC 2x610 MW, dan unit 9 PLN 1x660 MW.

Total kapasitas daya pembangkit di kompleks PLTU Paiton mencapai 4.600 Mw dengan luas lahan 400 ha yang berada di Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Situbondo.

PLTU Paiton menjadi kompleks pembangkit terbesar di Asia Tenggara. "Dengan beban puncak saat ini di sistem interkoneksi Jawa-Bali mencapai 27.000 Mw, maka Paiton memasok hampir 20%," kata Mustofa.

Ia juga mengatakan pada 2017 dan 2018, PJB Paiton memperoleh Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kategori Emas merupakan peringkat tertinggi bagi perusahaan dalam pengelolaan lingkungannya.

Pada tahun ini, Paiton bertekad memperoleh Proper Emas lagi sehingga mencetak hattrick. Sejumlah program unggulan PJB Paiton dalam memperoleh Proper Emas ialah pemberdayaan bagi nelayan dan petani.

Tambah pasokan

PLN melalui PJB akan mengoperasikan dua PLTU berdaya besar, yakni PLTU Jawa 7 Banten berkapasitas 1.000 Mw di Bojanegara, Banten, dan PLTU Cilacap Ekspansi 2 di Cilacap, Jawa Tengah, dengan menggunakan boiler super critical pada akhir 2019.

Direktur Operasi I PJB Sugiyanto menyampaikan tambahan dua PLTU berskala besar dengan total daya 3.000 Mw tersebut akan meningkatkan kapasitas pembangkit PJB dari saat ini sekitar 11.000 Mw menjadi 14.000 Mw pada awal 2020.

"Tambahan pembangkit ini tentunya akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan khususnya interkoneksi Jawa-Bali," terang Sugiyanto.

Saat ini, beban puncak sistem Jawa-Bali mencapai 27.070 Mw dan akan bertambah 1.400 Mw menjadi 28.470 Mw pada akhir 2019. Sementara, tambahan daya pembangkit yang direncanakan hingga akhir 2019 sedikitnya mencapai 3.000 Mw. (E-3)

Raja Suhud

[email protected]

Dalam memasuki usia ke-25 tahun pada 23 Maret lalu, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) Unit Pembangkitan Paiton 1-2 di Probolinggo, Jawa Timur, terus berupaya mempertahankan sebagai salah satu pembangkit dengan gangguan terendah di Indonesia.

General Manager PJB Unit Pembangkitan Paiton 1-2 Mustofa Abdillah menyampaikan pihaknya terus melakukan langkah-langkah inovasi untuk mempertahankan predikat itu.

"Pada usia ke-25 tahun ini, kami tetap berhasil menjadi salah satu pembangkit dengan tingkat gangguan terendah di Indonesia," ungkapnya pada saat menerima kunjungan para editor ekonomi di kompleks Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, akhir pekan lalu.

Pada 2018, PJB Paiton 1-2 mencatat tingkat gangguan sebesar 1,33% dalam setahun atau hanya tujuh hari. Menurut dia, prestasi itu merupakan hasil kerja seluruh karyawan PJB Paiton.

Sejumlah inovasi yang dilakukan untuk mempertahankan tingkat gangguan terendah, lanjut Mustofa, antara lain melakukan tindakan preventif seperti pemeliharaan peralatan secara berkelanjutan, termasuk ketersediaan suku cadang, melakukan pemantauan proses secara terus-menerus, dan pemantauan sistem lingkungan antara lain tetap menjaga kebersihan air laut.

PJB Paiton memiliki dua unit pembangkit di kompleks PLTU Paiton, yakni unit 1 dan 2 yang masing-masing berkapasitas 400 Mw atau total 800 Mw.

Selain PJB, kompleks PLTU Paiton juga terdapat pembangkit unit 3 milik PT Paiton Energi Company (PEC) 1x800 MW, unit 5-6 PT Jawa Power 2x610 MW, unit 7-8 PEC 2x610 MW, dan unit 9 PLN 1x660 MW.

Total kapasitas daya pembangkit di kompleks PLTU Paiton mencapai 4.600 Mw dengan luas lahan 400 ha yang berada di Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Situbondo.

PLTU Paiton menjadi kompleks pembangkit terbesar di Asia Tenggara. "Dengan beban puncak saat ini di sistem interkoneksi Jawa-Bali mencapai 27.000 Mw, maka Paiton memasok hampir 20%," kata Mustofa.

Ia juga mengatakan pada 2017 dan 2018, PJB Paiton memperoleh Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kategori Emas merupakan peringkat tertinggi bagi perusahaan dalam pengelolaan lingkungannya.

Pada tahun ini, Paiton bertekad memperoleh Proper Emas lagi sehingga mencetak hattrick. Sejumlah program unggulan PJB Paiton dalam memperoleh Proper Emas ialah pemberdayaan bagi nelayan dan petani.

Tambah pasokan

PLN melalui PJB akan mengoperasikan dua PLTU berdaya besar, yakni PLTU Jawa 7 Banten berkapasitas 1.000 Mw di Bojanegara, Banten, dan PLTU Cilacap Ekspansi 2 di Cilacap, Jawa Tengah, dengan menggunakan boiler super critical pada akhir 2019.

Direktur Operasi I PJB Sugiyanto menyampaikan tambahan dua PLTU berskala besar dengan total daya 3.000 Mw tersebut akan meningkatkan kapasitas pembangkit PJB dari saat ini sekitar 11.000 Mw menjadi 14.000 Mw pada awal 2020.

"Tambahan pembangkit ini tentunya akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan khususnya interkoneksi Jawa-Bali," terang Sugiyanto.

Saat ini, beban puncak sistem Jawa-Bali mencapai 27.070 Mw dan akan bertambah 1.400 Mw menjadi 28.470 Mw pada akhir 2019. Sementara, tambahan daya pembangkit yang direncanakan hingga akhir 2019 sedikitnya mencapai 3.000 Mw. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik