Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
RUPIAH menunjukkan penguatannya terhadap dolar Amerika Serikat hari ini, Rabu (23/1). Di pasar spot, perdagangan mata uang garuda ini dibuka di angka Rp14.195 per dolar AS. Kemarin (22/1), Rupiah ditutup di angka Rp14.220 per dolar AS.
Rupiah pun terlihat dalam kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) hari ini di level Rp14.188 per dolar AS. Sementara, Senin (22/1) kemarin, nilai tukar Rupiah berada di level Rp14.221 per dolar AS.
Meski terdapat pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia oleh IMF dari 3,7% menjadi 3,5%, hal itu tidak mempengaruhi mata uang garuda.
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Imbauan IMF soal Utang tak Relevan untuk Indonesia
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai itu karena masih adanya sentimen positif dari dalam negeri yang membantu penguatan rupiah.
"Meski secara global negatif, tapi adanya sentimen positif dari dalam negeri membantu penguatan rupiah. Apalagi, semalam USD kembali melemah setelah merespon aksi AS yang membatalkan perundingan lebih lanjut dengan Tiongkok," katanya kepada Media Indonesia, Rabu (23/1).
Ia pun memprediksi pergerakan rupiah sepanjang hari ini akan bisa menguat tipis.
"Sebenarnya (pergerakan Rupiah) masih volatile, tapi potensi penguatan tipis memang ada," tandasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved