Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Pasar Berkembang Waspada, Rupiah Bisa Bertahan

Fetry Wuryasti
16/1/2019 10:12
Pasar Berkembang Waspada, Rupiah Bisa Bertahan
(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

MATA uang pasar berkembang memasuki pekan trading dengan nuansa waspada karena berbagai risiko geopolitik dan kekhawatiran mengenai pertumbuhan global yang melambat membuat investor gelisah.

Kinerja mata uang pasar berkembang bervariasi. ringgit Malaysia dan rand Afrika Selatan melemah. Walau begitu, lira Turki, yuan Tiongkok, dan rupiah Indonesia mampu bertahan terhadap dolar AS.

Dengan ketidakpastian Brexit dan ketidakpastian politik di Washington, serta berbagai risiko geopolitik lainnya yang mengganggu keyakinan investor, mata uang pasar berkembang tetap rentan melemah.

Di Indonesia, sentimen memburuk pascalaporan bahwa ekspor Indonesia merosot dengan laju paling cepat dalam lebih dari satu tahun terakhir bulan lalu. Total ekspor menurun 4,62% YoY di bulan Desember dan impor hanya sedikit menguat 1,16%, sehingga defisit perdagangan lebih besar dari perkiraan.

"Isyarat melambatnya pertumbuhan global akan terus memengaruhi pasar berkembang, termasuk Indonesia," ujar analis riset FXTM Lukman Otunuga, Rabu (16/1).

Dari aspek teknikal, USD-IDR tampak kembali menguji Rp14.000 jika dolar terus melemah. Rupiah sendiri, kemarin Selasa (15/1) masih bisa bertahan ditutup di level 14.090 per dolar AS. Pada perdagangan Rabu (16/1), rupiah dibuka pada 14.130 atau melemah 0,28%.

"Kebuntuan politik di Washington dan ekspektasi bahwa Fed akan beristirahat meningkatkan suku bunga terus membebani dolar," ungkapnya.

 

Baca juga: Kemiskinan Terus Berkurang

 

Bulls atau menguatnya Indeks dolar menghilang dalam beberapa pekan terakhir. Penurunan di bawah level 96 memberi sinyal bahwa bears atau pelemahan kembali memegang kendali.

Selera terhadap dolar akan semakin menurun apabila data ekonomi yang mengecewakan status safe haven mata uang ini.

Trader teknikal akan terus memantau bagaimana perilaku harga indeks dolar AS di bawah 96. Penurunan berkelanjutan di bawah level ini dapat menyebabkan depresiasi lebih lanjut menuju 95 kemudian 94,2. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik