Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk atau BNI meningkatkan layanan pengiriman uang dari dan ke luar negeri (remitansi) dengan bergabung dalam Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication Global Payment Innovation (SWIFT GPI).
BNI menjadi pionir atau bank pertama yang go live SWIFT GPI di Indonesia sejak Selasa (8/1).
Sebagai catatan, volume transaksi remitansi BNI sepanjang 2018 tercatat sebesar US$85.3 miliar, atau tumbuh sebesar 14.2% secara year on year (yoy).
Sebagai anggota SWIFT GPI, BNI dapat memberikan pelayanan transaksi keuangan antarnegara secara lebih cepat, lebih transparan, dan jauh lebih mudah melacak posisi transaksi pembayaran yang dilakukan. Itu dimungkinkan karena SWIFT GPI menerapkan kode referensi UETR (unique end to end transaction reference) yang dapat dimonitor. Jadi, keberadaan transaksi dapat terlacak secara real time.
“Dahulu menemukan transaksi kiriman uang harus melalui beberapa proses. Pertama kami harus menanyakan status transaksi kepada intermediary bank melalui MT 199 dan menunggu jawaban yang waktunya tidak dapat diketahui. Dengan SWIFT GPI, bank dan nasabah dapat mengetahui di mana transaksi berada secara real time,” kata Direktur Tresuri dan Bisnis Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo di Jakarta, Selasa (8/1).
Sebagai pionir transaksi berbasis SWIFT GPI di Indonesia, BNI akan terus mengembangkan sistem untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
“Tahap selanjutnya kami akan membangun aplikasi tracker transaksi SWIFT GPI yang dapat diakses nasabah melalui gadget. Jadi, mereka bisa melakukan tracking transaksi pribadi langsung melalui ponselnya,” tandas Rico.
Perbankan yang tidak bergabung sebagai member SWIFT GPI tidak dapat memantau proses transaksi yang mereka kirimkan.
Nasabah pada bank yang tidak menjadi member SWIFT GPI juga akan sulit untuk memantau posisi transaksi. Waktu tempuh transaksi tidak dapat teridentifikasi karena pengirim dan penerima tidak mengetahui berapa jumlah bank yang harus dilalui transaksi tersebut.
Untuk meningkatkan performa operasional transaksi kiriman uang, BNI telah mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2015 untuk layanan pemrosesan remitansi. (E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved