Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

BI: The Fed Melunak

Fetry Wuryasti
07/1/2019 14:19
BI: The Fed Melunak
(MI/PANCA SYURKANI)

RUPIAH melanjutkan penguatan yang signifikan pada Senin (7/1) sebesar Rp190 atau 1,33%. Penguatan rupiah terjadi di tengah situasi pasar keuangan global yang diwarnai optimisme atas prospek hasil negosiasi kesepakatan sengketa dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok serta perubahan sikap dewan gubernur bank sentral AS (Chairman FOMC The Fed) atas lintasan suku bunga AS ke depan.

"Tidak seperti sebelumnya yang tegas akan menaikkan suku bunga dua kali di 2019, pascajatuhnya harga saham di AS, kali ini The Fed menyiratkan akan lebih fleksibel dan akan menunggu perkembangan data ekonomi kedepan, serta siap melakukan perubahan dalam kebijakan suku bunga ke depan. Mereka juga mulai melunak atas rencana proses penarikan likuiditas dari sistem keuangan," ujar Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsyah.

Baca Juga: Sentuh 14.090, Rupiah Masih Berpotensi Menguat

Sentimen positif dari kesepakatan perang dagang, perubahan sikap The Fed, dan berbagai perkembangan data ekonomi mendorong terjadinya pelemahan nilai tukar dolar AS secara broadbase, penguatan index saham global dan kenaikan yield US Treasury.

"Bank Indonesia tetap memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat, dan mengawal penguatan tersebut termasuk dengan membuka lelang DNDF pada pukul 08.30 WIB dan dilanjutkan dengan intervensi bilateral melalui 8 broker secara firm," kata Nanang.

Meningkatnya aktivitas BI di pasar Domestik Non Deliverable Forward (DNDF), selain untuk memastikan kurs offshore NDF terkendali,  juga sebagai dukungan penun bagi berkembangnya pasar DNDF agar lebih likuid dan efisien.

Bila transaksi DNDF ini terus berkembang dan banyak digunakan untuk hedging makan akan membantu men "smoothing" pembelian valas di dalam negeri, sehingga Rupiah bisa lebih stabil.

"Sudah terdapat 13 bank yang aktif di pasar interbank DNDF. Sejumlah investor asing bertransaksi untuk hedging investasi di saham, dan sejumlah korporasi termasuk satu BUMN sudah melakukan transaksi. Selain dalam dolar AS/rupiah, transaksi DNDF nasabah juga sudah ada yang melakukan dalam YEN/rupiah dan Euro/IDT," tukas Nanang. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya