Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PEMERINTAH serius menjalankan program pemerataan ekonomi yang memfokuskan pada keterlibatan pondok pesantren dan lingkungan sekitarnya.
Saat ini ada sekitar 28 ribu pondok pesantren dengan jumlah santri lebih dari 4 juta orang di seluruh Indonesia yang menjadi sasaran Program Kemitraan Ekonomi Umat.
Program Santripreneur dan Petani Muda yang diresmikan Menko Perekonomian Darmin Nasution di Bogor merupakan bagian dari Program Kemitraan Ekonomi Umat. Program itu dirancang untuk mencetak wirausaha baru pertanian dalam rangka regenerasi petani serta mengembangkan potensi lahan nonproduktif termasuk di pondok pesantren.
“Program ini merupakan implementasi dan tindak lanjut dari Kebijakan Pemerataan Ekonomi dan Kongres Ekonomi Umat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI),” kata Darmin melalui keterangan resmi saat memberikan sambutan dalam peresmian program Santripreneur dan Petani Muda di Pondok Pesantren Pemberdayaan Umat, Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Rabu (26/12).
Sasaran program ini ialah santri tingkat akhir, alumni pondok pesantren dan masyarakat sekitar pondok pesantren, pemuda yang sedang atau baru lulus sekolah atau kuliah, serta tunakarya yang berminat pada usaha di bidang pertanian.
Cakupannya ialah kegiatan pelatihan serta pengembangan usaha pertanian pascapelatihan. Pelatihan dan pengembangan usaha difokuskan pada pengembangan komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi khususnya hortikultura yang diintegrasikan dengan usaha peternakan dan perikanan.
Institut Pertanian Bogor (IPB) memberikan fasilitasi dalam aspek penyediaan lahan, akses pembiayaan, teknologi, pasar, dan pendampingan. Untuk itu, diperlukan kolaborasi antara IPB dan berbagai pihak terkait untuk menjalankan program tersebut.
Darmin pun berharap pelaksanaan program percontohan yang diinisiasi Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karier IPB, Medco Foundation, dan Yayasan Jam’iyyatul Hidayah di Desa Cibuntu, Kabupaten Bogor, ini dapat berjalan dengan sukses sebagai best practices.
“Saya juga berharap ini dapat direplikasi melalui dukungan kelompok usaha lain, BUMN, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi, perbankan, dan organisasi kemasyarakatan,” tandasnya.
Dukungan pemprov
Pendiri Medco Foundation, Arifin Panigoro, menyebutkan pemilihan Pondok Pesantren Jam’iyyatul Hidayah sebagai tempat peluncuran program Santripreneur dan Tani Muda karena paling lengkap dan paling siap dari segi perlengkapan serta sarana prasarana.
“Di sini lengkap, ada pusat pelatihan santripreneur-nya, lahannya luas, ada kolam, dan ada peternakannya,” kata Arifin.
Program Santripreneur dan Petani Muda ini juga mendukung program Pemerintah Provinsi Jawa Barat yakni One Village One Company dan One Pesantren One Product.
“Pemprov Jabar mendorong santri sebagai agen perubahan dalam memajukan setor pertanian,” kata Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa. (Ant/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved