AKHIR Maret lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Laku Pandai merupakan program layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif.
Menurut Kepala Regional 6 Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi, Maluku, dan Papua Bambang Kiswono, berdasarkan survei Global Financial Inclusion Index 2014 menunjukkan, hanya 36% jumlah orang dewasa di Indonesia yang memiliki rekening di bank.
"Keberadaan Laku Pandai ini, diharapkan dapat meningkatkan penetrasi perbankan ke masyarakat menengah bawah, namun di saat yang sama akan menurunkan beban operasional bank karena tidak perlu membangun infrastruktur berupa kantor cabang," terang Bambang.
Dalam program Laku Pandai, perbankan akan menunjuk agen di berbagai daerah. Agen memiliki posisi penting sebagai perpanjangan tangan perbankan kepada nasabah. Agen nantinya dapat ditemui seperti agen penjualan pulsa yang jangkauannya lebih menyebar luas hingga daerah terpencil.
Di Sulsel sendiri, sudah ada 882 agen, tapi baru pada dua bank, yaitu BRI dan Mandiri. Sementara untuk 2015 ini, ditargetkan sebanyak 2.297 agen, khusus di Sulsel. "Untuk jumlah nasabah Laku Pandai hingga akhir September sudah 9.296 orang. Bahkan salah satu bank nilai transaksinya sudah mencapai Rp307 miliar," lanjut Bambang.
Sementara itu, menjawab inovasi Laku Pandai, BTPN mengagas BTPN Wow!, layanan perbankan bagi mass market yang memanfaatkan teknologi telepon genggam dan didukung jasa agen sebagai perpanjangan tangan BTPN untuk meningkatkan jangkauan layanan kepada nasabah di seluruh pelosok Indonesia.
Hanya saja, Sales Management Head BTPN Wow! Moh Reza Rizal menjelaskan, Laku Pandai baru masuk Sulsel pada 2016. "Jadi belum ada target sama sekali. Tapi pasti kita ada prioritas dan sasaran utama kita pasti kota besar seperti Makassar dan mereka yang belum pernah punya rekening," terangnya.
BTPN Wow! lahir dari proses panjang, yang diawali dengan menjadi bagian dalam uji coba branchless banking yang digagas oleh Bank Indonesia pada 2013. Hal ini merupakan langkah yang sangat penting, karena dalam proses tersebut BTPN melihat secara langsung tingginya kebutuhan dan antusiasme masyarakat untuk menabung di bank.
Dengan hadiran program ini, masyarakat bisa menikmati berbagai layanan perbankan seperti pembukaan rekening, tarik dan setor uang melalui agen bank dengan biaya yang sangat murah. Teknologi yang digunakan juga disesuaikan dengan target nasabahnya, yaitu menggunakan USSD atau Unstructured Supplementary Services Data. Teknologi ini memungkinkan segala jenis telepon genggam berbasis GSM (tidak harus smartphone) untuk bertransaksi, bahkan dengan sinyal minimum. (Q-1)